Anies Sebut DKI Jakarta Hadapi Tiga Ancaman Akibat La Nina, Pemprov Siapkan Sejumlah Antisipasi
Sosial | 30 Oktober 2021, 05:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, ibu kota menghadapi tiga ancaman saat puncak musim hujan terkait La Nina.
Seperti diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan potensi cuaca ekstrem, yakni hujan lebat disertai petir dan angin kencang akan terjadi hingga November 2021.
Lalu, puncak curah hujan dan potensi rob diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2022.
Baca Juga: Kepala BNPB Minta 4 Provinsi Ini Waspada Dampak La Nina
Menurut Anies, ancaman pertama bagi DKI Jakarta adalah rob atau banjir akibat pasang laut di pesisir. Ancaman ini dapat diperparah dengan hujan lebat di saat bersamaan.
Ancaman ketiga adalah limpahan air akibat tingginya curah hujan. Limpahan air itu akan dibawa oleh aliran 13 sungai melalui Ibu Kota dan hujan lebat di dalam kota.
Anies membeberkan, pihaknya melakukan pendekatan berbeda untuk menghadapi tiga ancaman tersebut.
"Di tepi pantai kami siapkan tanggul, yang sekarang sedang dalam pembangunan. Yang air mengalir dari kawasan pegunungan itu disiapkan untuk bisa menampung waduk, sebelum masuk ke kawasan hilir dan di dalam kota dengan sistem drainase bersih," papar Anies pada Jumat (29/10/2021), dikutip dari Antara.
Pemprov DKI Jakarta menyiapkan 1.262 tempat pengungsian banjir untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dan banjir akibat fenomena La Nina.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, tempat pengungsian itu dapat menampung hingga sekitar 105.804 jiwa.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Antara