Masjid Istiqlal Hingga Gereja Katedral, Bentuk Nyata Agama Pengaruhi Cara Pandang Perubahan Iklim
Peristiwa | 25 Oktober 2021, 10:04 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Dampak krisis iklim tak main-main, dari degradasi lingkungan, kerawanan pangan dan air, permukaan laut naik, hingga mencairnya es di kutub bumi.
Hal itu membuat seluruh pihak bahu membahu untuk mencegahnya demi keberlangsungan hidup manusia.
Para tokoh agama di dunia turut serta untuk mengkampanyekan bahayanya krisis iklim. Melalui ajaran agama, dogma kepada umatnya masing-masing.
Dalam penelitian yang dilakukan lembaga Purpose, menemukan bahwa agama memengaruhi cara pandang masyarakat Indonesia terhadap perubahan iklim.
Dari (jumlah respondenn) 92% orang Indonesia setuju alam dan lingkungan merupakan ciptaan tuhan dan kita punya tanggung jawab untuk merawatnya.
Mayoritas (86%) setuju bahwa menjaga lingkungan adalah perintah agama, sehingga orang beriman harus menaatinya.
Namun sekitar 75% masyarakat Indonesia setuju bahwa bencana alam adalah hukuman dari tuhan.
Pemimpin agama berada di urutan kedua setelah pemerintah lokal sebagai penyampai pesan perubahan iklim yang paling dipercayai menurut survei Purpose.
Sementara itu Imam Besar Masjid Istiqlal, Nazuruddin Umar menerangkan bahwa umat muslim membutuhkan pemuka agama yang memiliki dasar pemikiran yang lembut untuk dapat menyampaikan bagaimana cara merawat bumi.
Selain itu, aksi nyata untuk merawat bumi diwujudkan dalam pemanfaatan energi terbarukan di Masjid Istiqlal yakni penggunaan panel surya dan wakaf energi.
Melalui program dana wakaf akan digunakan untuk mendanai panel surya yang dimanfaatkan untuk memasok kebutuhan listrik Masjid Istiqlal.
Selain Masjid Istiqlal, Gereja Katedral juga melakukan hal serupa. Romo Hani menjelasakan telah menerapkan pemikiran pemuka agamanya selama 5 tahun.
Diantaranya membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah basah dan daur ulang, menganjurkan menggunakan botol minum serta menyediakan air minum, membuat sumur resapan dan juga mengusahakan engeri bersih, dan terbarukan melalui panel surya sebagai sumber listrik di kompleks gereja.
Panel surya ini telah menyuplai listrik diseluruh gedung di kompleks Gereja Katedral pada siang hari. Pengadaannya juga mendapat rekor muri sebagai gereja katolik pertama yang seluruh sumber listriknya menggunakan panel energi surya.
Campainger Ummah for Earth menganggap apa yang telah dilakukan para pemuka agama harus tetap dilanjutkan.
92% orang Indonesia setuju alam dan lingkungan merupakan ciptaan tuhan dan kita punya tanggung jawab untuk merawatnya.
Peran pemuka agama mengajak masyakat dalam menjaga bumi adalah metode yang sangat efektif. Manusia akan lebih bertanggung jawab dan menjaga lingkungan sebagai bagian dari iman dan kecintaan terhadap tuhan.
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV