Presiden Jokowi Diminta Tegur Menteri Agama Karena Pernyataan Kemenag Hanya untuk NU
Politik | 25 Oktober 2021, 09:29 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Partai Amanat Nasional mengkritik Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas karena menyebut Kementerian Agama merupakan hadiah negara untuk Nahdlatul Ulama.
Pernyataan semacam itu dianggap sangat tidak bijak sehingga Presiden Joko Widodo diminta untuk menegur Menteri Agama Yaqut.
Baca Juga: Tanggapi Yaqut soal Kemenag Hadiah untuk NU, Sekjen PBNU: Komentar Itu Kurang Bijaksana
Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan mengatakan, selain tidak memiliki landasan historis yang benar, pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dapat menimbulkan sikap eksklusivitas di tengah masyarakat.
"Pernyataan seperti ini tentu sangat tidak bijak," kata Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay dalam keterangan tertulis, Senin (25/10/2021). "Presiden Jokowi diharapkan dapat memberikan teguran dan peringatan."
Menurut dia, ini akan mendorong munculnya sekelompok orang tertentu yang merasa lebih hebat dari kelompok lainnya.
"Kalau disebut hadiah bagi NU, terkesan bahwa Gus Yaqut ingin mengatakan bahwa Kementerian Agama hanya milik NU saja," ujarnya.
Ia menilai, pernyataan-pernyataan seperti ini dapat menjadi preseden buruk di kemudian hari. Jika itu terjadi, akan menyisakan banyak persoalan kebangsaan yang tidak mudah diselesaikan.
"Bisa saja akan muncul elemen dan ormas lain yang mengklaim mendapat hadiah kementerian lain. Misalnya, mendapat hadiah kementerian pendidikan, kementerian kesehatan, kementerian sosial, dan lain-lain," ujarnya.
Baca Juga: Muhammadiyah Tak Paham Maksud Menag Sebut Kemenag Hadiah Negara untuk NU
Ia mengharuskan klaim-klaim seperti ini dihentikan agar semua pihak merasa nyaman dan tidak terganggu. Harus dipastikan bahwa Kementerian Agama adalah milik semua rakyat.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV