> >

Relawan Sebut Ganjar Pranowo The Next Jokowi , PDI Perjuangan: Kami Catat

Politik | 20 Oktober 2021, 22:10 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disebut sebagai The Next Jokowi untuk Pilpres 2024. (Sumber: KOMPAS.COM)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo unggul dalam berbagai survei. Relawan pun meminta PDI Perjuangan mendengarkan aspirasi mereka agar mengusung Ganjar pada Pilpres 2024.

“Ganjar the next Jokowi,” ujar Immanuel Ebenezer, relawan Ganjar Pranowo (GP) Mania dan mantan Ketua Jokowi Mania pada Kompas TV, Rabu (20/10/2021). 

Eben mengaku dirinya dan relawan-relawan Jokowi dari berbagai daerah sedang mengorganisasi diri untuk mengampanyekan Ganjar.

Baca Juga: Survei CPCS: Elektabilitas Ganjar Pranowo Ungguli Prabowo Subianto, Anies Baswedan Peringkat Keempat

“Kita mengonsolidasikan kekuatan-kekuatan relawan Jokowi yang hari ini masih solid,” kata Eben.

Ia mengatakan, relawan GP Mania berharap Ganjar Pranowo dapat membuat demokrasi Indonesia menjadi lebih baik.

“Kita ingin perubahan, ingin demokrasi yang lebih baik. Hari ini, kita melihat fenomena itu ada di Ganjar,” ucap Eben.

Seperti diketahui, PDI Perjuangan masih cenderung menjagokan Puan Maharani jelang Pemilu dan Pilpres 2024. Akan tetapi, Eben mengaku yakin PDIP akan mendengar suara mereka.

“Saya yakin sekali partai akan tunduk dengan suara publik karena kita membaca pengulangan sejarah. Pada 2014, Jokowi juga ditolak partai. Megawati dengan jiwa besarnya sebagai tokoh bangsa mendelegasikan kepemimpinan nasional pada Jokowi,” jelas Eben.

Menanggapi hal itu, politisi PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengaku  pihaknya akan mencatat aspirasi masyarakat itu.

“Sebagai aspirasi, kami catat,” ujar Hendrawan pada Kompas TV, Rabu.

Meski begitu, Hendrawan menyoroti bahwa Pemilu dan Pilpres masih 2 tahun lagi. Menurutnya, PDIP masih memiliki banyak waktu untuk mempertimbangkan sosok pencalonan di Pilpres.

Baca Juga: Daftar Tokoh yang Sudah Dideklarasikan Jadi Capres 2024: Ganjar, Puan, hingga Anies

“Hasil survei masih naik turun dan partai juga masih memiliki waktu untuk menetapkan pasangan calon yang akan diajukan,” kata Hendrawan.

Lebih jauh, ia yakin PDIP akan memperhitungkan hasil survei, sedangkan masyarakat juga akan mempertimbangkan calon yang diajukan partainya.

“Saya percaya di masa depan akan terjadi konvergensi karena partai tentu akan memperhitungkan hasil survei dan pemilih survei tentu akan memperhitungkan calon yang akan diajukan parpol,” ujar Hendrawan.

Selain itu, keputusan sosok capres dan cawapres usungan PDIP juga tergantung komunikasi dengan parpol lain.

“Pemilu kan masih lama. Parpol sedang menyerap aspirasi masyarakat. Karena pasangan capres dan cawapres diusung parpol, berbagai parpol berkomunikasi dan jual beli narasi, ekspektasi, aspirasi, kalkulasi, dan seterusnya,” urai Hendrawan.

Karena berbagai dinamika itu, ia menyimpulkan masih terlalu awal bagi PDIP untuk memutuskan sosok capres.

“Keputusan itu ada di tangan ketua umum. Dan seperti pengalaman sebelumnya, keputusan itu selalu diambil di hari-hari terakhir. Apalagi, untuk partai secara persyaratan sudah memiliki tiket,” pungkasnya.

Baca Juga: Ganjar, Puan, Risma Masuk Kader Potensial PDIP di Pilpres, Hasto: Lahir dari Kaderisasi Partai

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU