Banyak Perumahan Gunakan Nama Kota-Kota di Luar Negeri, Ini Penjelasannya
Gaya hidup | 17 Oktober 2021, 18:57 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Penggunaan nama kota-kota besar di luar negeri oleh sejumlah proyek properti, spesifiknya yakni klaster perumahan, sudah begitu lumrah dijumpai di Indonesia.
Namun, dari sekian banyak klaster perumahan yang diberi nama demikian, tak jarang yang ternyata hanya menawarkan gimmick kepada konsumennya.
Fenomena tersebut pun tak sepenuhnya ditampik oleh Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Bambang Eka Jaya.
Bambang menyebutkan, memang benar penamaan klaster perumahan seperti itu merupakan preferensi pengembang yang salah satu tujuan untuk menarik calon konsumen.
Baca Juga: Tak Sekadar Stigma, Berikut Penjelasan Logis Soal Rumah 'Tusuk Sate' yang Jarang Diminati
"Misalnya, kami membangun townhouse modern dengan gaya dan desain interior yang keren. Lalu perumahan itu diberi nama layaknya gang atau perkampungan (lokal), seperti 'Townhouse Kampung A', tentu akan jadi (terlihat) aneh," kata Bambang dikutip dari Kompas.com, Minggu (17/10/2021).
Selain itu, lanjut Bambang, penamaan klaster perumahan dengan istilah asing juga dipengaruhi oleh pandangan masyarakat Indonesia terhadap sesuatu yang berbau luar negeri.
"Karena, secara pasar, masyarakat di Indonesia masih menganggap sesuatu yang berbau asing itu lebih keren," ungkap Bambang.
Jadi, mau tidak mau, para pengembang produk properti di Indonesia mesti menyesuaikan strateginya dengan tuntutan pasar supaya memenangkan selera konsumen.
Baca Juga: Penurunan Muka Tanah Pengaruhi Minat Beli Rumah di Pluit? Ini Jawabannya
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com