Mampu Lawan Varian Delta Hingga 77 Persen, BPOM Izinkan Penggunaan Vaksin Zifivax
Update corona | 9 Oktober 2021, 10:36 WIBKOMPAS.TV - Badan Pengawas obat dan Makanan baru saja mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Zifivax.
Vaksin ini memiliki efikasi terhadap sejumlah varian korona termasuk varian delta yang jadi pemicu lonjakan kasus covid-19.
Varian delta yang pertama kali terindentifikasi di India terus menyebar dan menyebabkan melonjaknya angka penularan covid-19 di dunia.
Tak heran varian virus SARS-CoV-2 ini dilabeli sebagai variant of concern oleh organisasi kesehatan dunia WHO.
Dari kondisi ini para ilmuwan menguji vaksin-vaksin covid-19 yang ada untuk melihat ketahanan dan kemampuan dalam memberikan perlindungan dari varian delta.
Terbaru BPOM menyatakan, vaksin Zifivax mampu melawan varian delta dengan efikasi 77,47 persen.
Vaksin buatan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical asal Tiongkok ini bahkan memiliki efikasi sebesar 81,7 persen setelah 7 hari dengan pemberian tiga dosis.
Di Indonesia kini telah menggunakan 10 jenis vaksin yang telah mendapatkan izin dari BPOM.
Baca Juga: Ini Alasan Vaksin Zifivax Diberikan Tiga Dosis
Yang pertama ada vaksin Sinovac dengan efikasi 65,3 persen, vaksin covid-19 Bio Farma vaksin AstraZeneca dengan efikasi 62,1 persen.
Sinopharm dengan efikasi 78 persen, vaksin Moderna efikasi 94,1 persen, Pfizer efikasi 95,5 persen, vaksin Sputnik V dengan efikasi 91,6 persen.
Janssen efikasi 67,2 persen, Convidecia efikasi 90, 1 persen, dan Zifivax dengan efikasi 81,71 persen.
Dari total vaksin ini hanya 5 yang mampu melawan varian delta, diantaranya Pfizer, Moderna, AstraZeneca, Janssen atau Johnson & Johnson, dan Zifivax.
Penulis : Natasha-Ancely
Sumber : Kompas TV