Anies Sebut Revitalisasi Masjid Al Mansur Komitmen DKI Rawat Situs Sejarah Perjuangan Bangsa
Sosial | 8 Oktober 2021, 22:47 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemprov DKI Jakarta berkomitmen menjaga dan merawat situs-situs yang memiliki nilai sejarah dan perjuangan bangsa.
Mulai dari kediaman para pahlawan, gedung pertemuan, hingga rumah ibadah. Seperti Masjid Al Mansur yang berdiri di Jalan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan, Pemprov DKI akan melakukan revitalisasi terhadap Masjid Al Mansur yang memiliki catatan sejarah dan berpengaruh besar dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca Juga: Masjid Al Mansur Tambora Mulai Direvitalisasi, Anies Baswedan: Ini Tempat Kebangkitan Umat
Anies menyatakan, masjid yang didirikan tahun 1717 ini menjadi salah satu tempat pengibaran bendera Merah Putih di awal kemerdekaan.
Kala itu, tidak banyak tempat yang mengibarkan bendera Merah Putih. Namun, Guru Mansur mengibarkan bendera Merah Putih di masjid yang awalnya diberi nama Masjid Jami Kampung Sawah.
Guru Mansur diketahui kerap berurusan dengan kepolisian Belanda era kemerdekaan lantaran kerap mengibarkan bendera Merah Putih di menara masjid.
Menurut Anies, dengan latar sejarah serta kondisi masjid yang membutuhkan pembaruan, Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk melakukan revitalisasi agar masjid yang memiliki perpaduan arsitekur budaya Jawa, Tiongkok, Arab dan Betawi ini dapat terus berdiri kokoh, serta dimanfaatkan untuk generasi selanjutnya.
Baca Juga: Jadi Program Prioritas Anies, JIS dan Revitalisasi TIM Ditargetkan Rampung Akhir Tahun
"Masjid ini (Al Mansur) harusnya bukan hanya dirawat, tetapi dipastikan anak kita dan anak dari anak-anak kita dapat melihat masjid ini berdiri tegak. Maka dari itu kami putuskan revitalisasi. Jangan sampai empat pilar ini keropos dan akhirnya kita menyesal. Maka dari itu disiapkan dengan baik sehingga insya Allah dapat selesai sebelum puasa tahun depan," ujar Anies usai salat Jumat di Masjid Al Mansur, Jumat (8/10/2021), seperti dikutip siaran pers PPID DKI Jakarta.
Anies menambahkan, revitalisasi Masjid Al Mansur ini sebagai komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk merawat berbagai objek sejarah di Jakarta.
Selain masjid, sebelumnya Pemprov DKI Jakarta juga melakukan revitalisasi terhadap Gereja Immanuel.
Baca Juga: Revitalisasi JPO, Dinas Perhubungan DKI Terapkan Rakayasa Lalu Lintas Transjakarta Mulai 10 Juni
"Kami ingin tempat ibadah di Jakarta yang punya sejarah, dirawat, dikembangkan dan direvitalisasi sehingga kita dapat menyelamatkan untuk generasi anak cucu kita," ujar Anies.
Tempat wisata religi yang bersejarah
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al-Mansur Afiif Ahmadi Mansur menjelaskan, dalam proses revitalisasi, nantinya Masjid Al Mansur akan memiliki museum, ruang galeri dan aula.
Di ruang museum dan galeri ini jugalah nantinya akan dipamerkan perjalanan sejarah Masjid Al Mansur sejak awal dibangun pada 300 tahun lalu hingga menjadi saksi awal kemerdekaan.
Menurut Afiif, ruang museum akan ditempatkan di salah satu lantai yang ada di dalam masjid.
Baca Juga: Revitalisasi TIM, Anies Bantah Bangun Hotel Bintang Lima
"Jadi rencananya dibangun tiga lantai, ada yang berada di lantai bawah," ujar Afiif, dikutip dari Antara.
Afiif menambahkan, Masjid Al-Mansur layak dijadikan tempat wisata religi sekaligus sejarah kemerdekaan RI lantaran banyak peristiwa penting yang terjadi di tempat tersebut.
Salah satu peristiwa sejarah, yakni Masjid Al-Mansur, menjadi salah satu tempat dikibarkannya bendera Merah Putih oleh Guru Mansur di awal masa kemerdekaan Republik Indonesia.
Di sisi lain, tempat ini menjadi salah satu pusat berkembangnya ajaran Islam di Ibu Kota sejak 300 tahun lalu.
Baca Juga: Pedagang Mengeluh, Pasar Sepi Usai Direvitalisasi
Afiif yang juga keturunan dari Guru Mansur ini berharap, revitalisasi Masjid Al-Mansur menjadi babak baru perjalanan rumah ibadah yang tidak hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga menjadi sarana wisata sejarah bagi generasi penerus.
"Jadi memang akan dijadikan tempat wisata religi, dan sejarah," ujar Afiif.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV