Nama Airlangga dan Luhut Muncul dalam Laporan Pandora Papers, Ini Tanggapan Golkar
Politik | 5 Oktober 2021, 17:30 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Partai Golkar mengatakan akan mempelajari laporan Pandora Papers yang menyebut nama Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Ketua Dewan Penasihat Luhut Binsar Pandjaitan.
Sebelumnya, International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) merilis hasil investigasi mereka terhadap kekayaan ratusan pemimpin dunia, politisi berpengaruh, dan miliarder.
Laporan itu disebut Pandora Papers karena menjelaskan transaksi rahasia para elite yang sebelumnya tersembunyi.
Dalam laporan itu, tercantum nama dua petinggi Partai Golkar tersebut.
Baca Juga: Yordania Memberi Reaksi Keras Atas Pandora Papers, Katakan Laporan itu Terdistorsi
Menanggapi hal itu, Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus mengatakan, pihaknya akan mencari tahu kebenaran laporan tersebut.
“Ya kita akan mempelajari terus ya, ya itu sempat jadi rumor juga, enggak bagus buat kita,” kata Lodewijk di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/10/2021).
Menurut dia, laporan yang menyeret elite partai berlambang pohon beringin tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya.
Oleh sebab itu, pihaknya akan mempelajari secara detail isi Pandora Papers.
"Kita belum tahu sumbernya, sumbernya belum jelas dari mana. Kalau kita lihat dari media-media berbahasa Inggris tidak ada, tapi kok di dalam Bahasa Indonesia ada gitu loh. Itu yang kita tunggu deh,” ujarnya.
Sebelumnya, media Indonesia yang bekerja sama dengan pembocoran dokumen, Tempo, seperti dilansir Associated Press, Senin (04/10/2021), melaporkan salah seorang menteri senior di pemerintahan Jokowi, Luhut, pernah menjabat sebagai CEO perusahaan minyak dan gas milik Panama, Petrocapital SA.
Baca Juga: Sabetan Pandora Papers Mulai Senggol Asia Tenggara Termasuk Indonesia dan Malaysia
Juru bicara Luhut, Jodi Mahardi, membenarkan bahwa Luhut yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, menjabat peran di Petrocapital SA dari 2007 hingga 2010. Tetapi pada saat itu perusahaan tidak menemukan proyek investasi.
“Dalam perjalanannya, ada berbagai kendala terkait letak geografis, budaya, dan kepastian investasi, sehingga Bapak Luhut B Pandjaitan memutuskan untuk mengundurkan diri dari Petrocapital dan fokus pada bisnisnya di Indonesia,” katanya kepada The Associated Press dalam keterangan tertulis.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV