> >

'Juara Dunia' Penyiksa Hewan, Indonesia Banyak Unggah Konten Kekerasan Binatang di Media Sosial

Sosial | 3 Oktober 2021, 21:19 WIB
Ilustrasi kucing. (Sumber: Unslapash/Mukhail Velisyvev)

"Umumnya, kasus putar-putar kucing ini (diunggah) anak-anak tanggung. Itu kucingnya sempoyongan, ada yang jatuh ke comberan dan lain-lain," ujar Doni.

Baca Juga: Tabrak atau Hindari? Berikut Keputusan yang Mesti Diambil saat Ada Hewan Menyebrang Jalan Tol

Maka dari itu, bersama Animal Defender Indonesia, Doni terus berupaya memberikan edukasi kepada remaja masa kini bahwa mencari hiburan itu tidak harus dengan menyiksa hewan.

Hal tersebut pun didukung oleh pendiri Jakarta Animal Aid Network (JAAN) Karin Franken yang menyebut betapa pentingnya edukasi untuk berhenti menyiksa hewan.

"Menurut saya, ini masalah edukasi, sama juga pemerintah yang tidak cukup tegas karena mereka melihat ini bukan concern (perhatian)," kata Karin.

Karin menambahkan, penjelasan terkait bahaya penyiksaan hewan juga harus digencarkan kepada anak-anak sedari dini, sebelum terlambat dan kian berlarut hingga sulit ditanggulangi.

"Anak kecil lempar batu (ke hewan), tak bisa di-judge punya sifat jahat. (Atau dicap) anak sadistis, tidak bisa. Tapi, kalau dibiarkan lama-lama, bisa akan menuju ke sikap itu," jelas Karin.

 

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas.com/BBC


TERBARU