> >

Pesan Jenderal A.H Nasution Saat Melepas Jenazah 7 Pahlawan Revolusi

Peristiwa | 1 Oktober 2021, 13:46 WIB
Pemakaman 7 pahlawan revolusi (Sumber: Tribunnews-)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965, tujuh mayat pahlawan revolusi itu baru bisa dievakuasi pada 4 Oktober 1965. Sehari kemudian, 5 Oktober ketujuhnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan bertepatan dengan hari Angkatan Bersenjata.

Mengutip harian Berita Yudha, yang diposting di situs Soeharto.co, pada saat pemakaman ketujuh korban itu, hadir Pula Jenderal Abdul Haris Nasution yang menjabat sebagai Menko Hankam/Kasab. 

Dalam pidato pelepasannya, Nasution menyebutkan bahwa apa yang menimpa kepada para korban sebagai fitnah.  Fitnah, fitnah, fitnah berkali-kali. Fitnah itu lebih jahat dari pada pembunuhan. Kami semua telah difitnah, dan kamu semua dibunuh," kata Nasution.

Baca Juga: Profil 10 Pahlawan Revolusi yang Tewas Akibat G30S di Lubang Buaya Jakarta dan Yogyakarta

Nasution juga mengatakan bahwa hanya dengan Iman kepada Allah yang akan meneguhkan semua dan jangan ada dendam. "Kami sekalian bersedia mengikuti jedjakmu jangan dendam, karena ini adalah iman kepada Allah. Iman akan meneguhkan kita. Allah telah memerintahkan untuk menegakkan kebenaran dari keadilan. Dialah yang menjandjikan akan sukses, Dia-lah yang menentukan kita semua. Maka menghadaplah kepada-Nya. Doa kami semua mengantarkan kamu semua. Ya Allah, terimalah mereka disisi-MU. Ampunilah segala dosa dan kesalahan mereka. Kami djuga telah memaafkan segala kesalahan mereka”, kata Nasution.

"Kamu semua mendahului kami. Kami semua yang kamu tinggalkan mempunjai kewajiban meneruskan perjuanganmu, memikul tugas-tugas AB (Angkatan Bersenjata), meneruskan perjuangan TNI kita, suatu tugas jang suci. Kamu semua tidak ada yang lebih tahu dari kami semua, bahwa sejak 20 tahun kamu selalu berjuang membela negaramu, membela bangsamu, membela pemimpin besarmu, dan membela cita-cita  rakyat Indonesia”.

Para Prajurit, kita harus mengikuti perdjuangan mereka, hanja pengkhianat yang tidak mengikuti. Kepada seluruh Rakyat dan kepada panglima Tertinggi ABRI, kami mememohonkan maaf jika ada kesalahan atau kekurangan di dalam mereka melaksanakan tugasnya. Para keluarga dan kita semua, sekarang mereka mati dilepaskan pergi, Selamat djalan adik-adikku selamat jalan. Terimakasih atas segala pengorbananmu. selamat djalan sampai bertemu,” ujar Nasution. 

Suasana pemakaman digambarkan sangat pilu. Setelah dilakukan tembakan Salvo kemudian jenazah para korban  diturunkan keliang makam, dana saat ini raung dan tangis para anggota keluarga almarhum terdengar sangat menyayat hati. Seluruh hadirian hanya terdiam dan ikut meneteskan air mata.

Baca Juga: Susunan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2021 di Monumen Pancasila Sakti


Hadir pada upacara pemakaman itu  diantaranya Menteri /Panglima AL Martadinata, Menteri/Panglima Kepolisian  Irdjen Pol. Sutjipto Judodihardjo, Panglima Kostrad Mayor Jendral Soeharto, Caretaker A.D. Mayjen Pranoto Reksosamudro, para anggaota Kabinet Dwikora, para tokoh partai politik dan ormas-ormas,  para Perwira Tinggi, Perwira menengah dan Perwira Pertama Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Kepolisian dan beberapa Perwira Tinggi Angkatan Udara diantaranya Laksamana Muda (U) H. Sudjono serta beberapa Perwira Menengah dan Perwira Pertama Angkatan Udara, para Keluarga almarhum.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU