Sah, Golkar Tunjuk Lodewick Paulus Gantikan Azis Syamsuddin sebagai Wakil Ketua DPR

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menunjuk Lodewick Paulus sebagai wakil ketua DPR untuk menggantikan Azis Syamsuddin. Hal itu diumumkan Airlangga di Gedung DPR, Rabu (29/9/2021). 

Seperti diketahui, Azis menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi pemberian hadiah atau janji terkait penanganan perkara yang ditangani oleh KPK di Kabupaten Lampung Tengah. 

Politisi Partai Golkar ini diduga memberikan uang pelicin sebesar Rp 3,1 miliar kepada mantan penyidik KPK Stepanus Robin untuk mengurus perkara di Lampung Tengah yang menyeret namanya dan kader Partai Golkar lainnya, yaitu Aliza Gunado, yang tengah diselidiki KPK.

Baca Juga: Muncul 3 Kader yang Digadang Gantikan Azis Syamsuddin Jadi Wakil Ketua DPR

"Kami sudah berkomunikasi untuk menggagendakan pertemuan hari ini. Partai Golkar sudah melakukan rapat pleno, sehingga sudah sesuai mekanisme. Partai Golkar memutuskan Lodewick Paulus," kata Airlangga

Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, pihaknya akan menggelar rapat paripurna pergantian antar waktu pimpinan DPR RI pada Kamis (30/9/2021). 

"Partai Golkar mengirimkan terkait proses pergantian pimpinan DPR. Insya Allah besok akan dilaksanakan rapat paripurna pergantian antar waktu wakil ketua DPR RI dari Partai Golkar," kata Puan. 

Sebelumnya, ada tiga nama yang sudah menjadi pertimbangan ketua umum partai berlambang pohon beringin tersebut. Ketiganya adalah Ketua Fraksi Partai Golkar Kahar Muzakir, Sekjen Partai Golkar Lodewick Paulus dan Wakil Ketua Komisi III Adies Kadir. 

"Nah,  kira-kira di antara tiga ini nanti salah satu ada di dalam amplop itu nanti. Nanti pak Ketum yang akan mengumumkan siapa yang akan diajukan," kata Ketua Badan Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia (Bakumham) Partai Golkar Supriansa.

Ia meyakini pilihan orang nomor satu di partai berlambang pohon beringin itu akan diterima oleh seluruh kader. 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV