Gatot Sebut TNI Disusupi PKI, Dudung: Itu Tudingan Keji
Peristiwa | 28 September 2021, 07:53 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Dudung Abdurachman angkat bicara soal tudingan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo terkait penyusupan paham komunis di militer Angkatan Darat (AD).
Untuk diketahui, pernyataan Gatot ini dilandasi dengan hilangnya patung sejumlah tokoh nasional di Museum Dharma Bhakti Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat.
Menanggapi hal tersebut, Dudung menilai bahwa pernyataan Gatot sebagai tuduhan yang keji.
"Jadi, tidak benar tudingan bahwa karena patung diorama itu sudah tidak ada, diindikasikan bahwa AD telah disusupi oleh PKI. Itu tudingan yang keji terhadap kami," kata Dudung dalam keterangan persnya yang dikutip, Selasa (28/9/2021).
Dudung menyesalkan ucapan Gatot tersebut, seharusnya selaku prajurit dapat terlebih dahulu melakukan klarifikasi dan bisa menanyakan langsung kepadanya, selaku Panglima Kostrad.
"Dalam Islam disebut tabayun agar tidak menimbulkan prasangka buruk yang membuat fitnah, dan menimbulkan kegaduhan terhadap umat dan bangsa," ujarnya menegaskan.
Pada kesempatan itu, Dudung juga menjelaskan, terkait patung tiga tokoh di Museum Darma Bhakti Kostrad, yakni Jenderal TNI AH Nasution (Menko KSAB), Mayjen TNI Soeharto (Panglima Kostrad), dan Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo (Komandan RPKAD) yang memang sebelumnya ada di dalam museum tersebut.
Baca Juga: Saat Gatot Sebut Kostrad Hilangkan Patung Soeharto Jadi Tanda Komunis
Dudung berujar hilangnya patung-patung tersebut, karena diminta kembali oleh penggagasnya, Letjen TNI (Purn) AY Nasution.
"Saya hargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) AY Nasution, yang merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya. Jadi, saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan," ungkapnya.
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV