Fakta-Fakta Ekslusif Pembunuhan Ibu dan Anak
Aiman | 27 September 2021, 11:00 WIBKOMPAS.TV - Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Jawa Barat. Belum terungkap hingga sekarang. Sudah berjalan lebih satu bulan, puluhan saksi diajukan, hingga tes kebohongan dilakukan. Tapi hasilnya masih nihil.
Salah satu sumber Aiman menyebutkan, kasus ini bisa jadi kembali ke nol. Mulai dari awal penyelidikan kembali. Sejauh ini, belum ditemukan adanya indikasi yang mengarah kepada penetapan tersangka.
Memang tampak seperti kasus pembunuhan biasa, tapi yang unik, satu bulan dilakukan penyelidikan, belum ditemukan satu pun bukti pada kasus pembunuhan.
Tak ada sidik jari sedikit pun yang tersisa. Padahal dugaan kuat pelaku yang tidak sendiri, melakukan eksekusi hingga menyimpan mayat di bagasi mobil Alphard, berlangsung lebih dari sekitar 6 jam di Rumah.
Bahkan pelaku sempat memandikan kedua jenazah, entah apa maksudnya. Tapi tidak ada satu pun jejak yang terlihat!
Tak pula tampak dari hasil pengecekan sinyal telepon selular pelaku. Bisa jadi, pelaku paham betul bagaimana menghindari jejak yang bakal mengarah ke dirinya.
Baca Juga: Kata Mabes Polri Soal Tes Kebohongan Yosef dan Mimin di Kasus Pembunuhan Subang
Tim Program Aiman, Datang ke Subang Mengumpulkan Fakta
Saya akan menceritakan soal keluarga korban terlebih dahulu. Tim Program AIMAN-KompasTV datang langsung ke Subang, Jawa Barat untuk mencari sejumlah fakta dari kasus nyata tapi misterius ini.
Adalah mendiang sang ibu, Tuti Suhartini dengan Putri Bungsunya Amalia Mustika Ratu yang biasa dipanggil Amel, ditemukan tewas mengenaskan di bagasi Mobil milik keluarga ini, pada pagi hari 18 Agustus 2021 bulan lalu.
Orang Dekat yang Melakukan?
Awalnya polisi menduga orang dekat yang melakukan pembunuhan, karena pertama jauh bila dikatakan perampokan, karena tidak ada barang yang hilang, kecuali 1 buah HP milik Amel.
Ini pun menjadi pertanyaan, kenapa hanya HP milik Amel yang hilang. Apakah karena Amel sempat memergoki aksi para pelaku dan merekamnya? Entahlah!
"Kan sudah ada clue-nya, tidak ada yang di rusak, artinya orang bisa masuk dengan gampang, kira-kira yang bisa masuk dengan gampang siapa artinya mungkin sudah saling mengenal, diduga saling mengenal," ungkap Kapolres Subang, AKBP Sumarni, sehari pasca kejadian.
Fakta kedua bahwa "orang dekat" yang melakukan adalah karena tidak ada satu pun pintu atau jendela dari rumah korban yang rusak. Sehingga kuat dugaan, sang pelaku memiliki kunci untuk masuk ke dalam rumah.
Fakta ketiga adalah, pelaku tahu denah rumah tersebut, karena saat datang diduga langsung menuju ke kamar Mendiang sang Ibu, Tuti Suhartini. Besar kemungkinan Tuti-Sang Ibu adalah sasaran utama, pembunuhan ini.
Hal ini diketahui dari hasil autopsi pihak kepolisian bahwa Tuti dinyatakan tewas pada tengah malam. Sementara Amel berselang beberapa jam kemudian, jelang pagi hari. Dari hasil otopsi juga diketahui bahwa Amel sempat melakukan perlawanan terhadap pelaku.
Dari sinilah muncul dugaan bahwa Amel dieksekusi selepas pembunuhan terhadap sang Ibu, setelah sebelumnya sempat terjadi pergumulan antara Amel dan pelaku.
Apakah karena Amel memergoki pelaku? Lagi lagi masih harus dibuktikan lewat penyelidikan!
Memang dalam beberapa tahun terakhir, keluarga ini tengah dilanda konflik. Sang Ayah Yosef Hidayah telah menikah secara siri dengan perempuan lain yang kerap dipanggil Ibu Mimin. Baik Ibu Mimin, Yosef, maupun sang Ibu-korban pembunuhan berusia sama, 55 tahun.
Mimin secara siri menjadi istri muda Yosef sejak 2009 silam. Yosef dan Mimin, setelah pernikahan mereka mencoba untuk membangun sebuah yayasan pendidikan, yang berisi sekolah SMP dan SMK, tak seberapa jauh dari tempat tinggal mereka, dan juga istri pertamanya yang juga masih berada di Subang, Jawa Barat.
Penulis : Fadhilah
Sumber : Kompas TV