Demokrat: Kami Takut Moeldoko Mainkan Kamar Gelap Kekuasaan untuk Sukseskan Rencana Busuknya
Politik | 27 September 2021, 11:01 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menilai upaya Kepala Staf Presiden Moeldoko menggandeng pengacara kawakan Yusril Ihza Mahendra, bukan sebuah langkah yang perlu ditakutkan.
Ia mengaku pihaknya khawatir bila nantinya Moeldoko malah menggunakan otoritasnya untuk memainkan kamar gelap kekuasaan demi mensukseskan rencana busuknya.
"Yang kami takutkan bukan mulutnya Yusril, tapi kamar gelap kekuasaan yang akan dimainkan Moeldoko untuk memainkan rencana busuknya," kata Andi Arief seperti yang dicuitkan dalam akun Twitter pribadinya @Andiarief__ dan Kompas TV telah diizinkan untuk mengutipnya, Senin (27/9/2021).
Baca Juga: Yusril Ihza Mahendra Sebut Gugatan AD/ART Demokrat ke Mahkamah Agung akan Jadi Terobosan Hukum
Menurut dia, dugaan itu bisa terjadi karena Moeldoko itu amat dekat dengan lingkaran penguasa.
"Moeldoko, orang yang jaraknya hanya satu jengkal dengan pucuk kekuasaan. Bukan hal yang mustahil baginya menggunakan semua instrumen untuk merampas partai ini," ujarnya.
Ia menyebut, Yusril tak bisa berdalih netral, sehingga menjadi kuasa hukum dari Moeldoko. Sebab, dia adalah pengacara yang cerdas, sehingga tahu cara menyiasati hukum.
"Ia menggugat AD/ART partai kami yang tidak melibatkan kami sebagai tergugat. Tapi pihak lain yang harus membuktikan apakah aturan partai ini telah sesuai dengan Undang-Undang atau tidak," kata dia.
Sebelumnya, Kuasa hukum mantan kader Demokrat Yusril Ihza Mahendra, meminta para politisi Demokrat kubu AHY, dewasa menyikapi gugatan terhadap AD-ART partai tersebut.
Yusril Ihza Mahendra juga menyayangkan adanya serangan komentar bersifat personal yang dilayangkan sejumlah politisi Demokrat.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV