Kamu Masih Muda Tapi Pelupa? Ini Penjelasannya
Kesehatan | 26 September 2021, 19:54 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pernahkah kamu berada di sebuah pesta tetapi tidak dapat mengingat nama orang yang sedang kamu ajak berbicara? Atau harus mengobrak-abrik rumah demi menemukan kunci motor kamu?
Pikiran pertama yang mungkin muncul, "Apa yang salah dengan diriku ini?" dan "Apakau aku mulai menderita Alzheimer dini padahal belum usia pralansia apalagi lansia?"
Menurut pakar psikiatri dari Hackensack University Medical Center in New Jersey, Gary Small, MD seperti dilansir Antara, Minggu, (26/09/2021) gangguan memori semacam ini dapat terjadi pada usia berapa pun dan bisa muncul sejak usia 20-an. Jadi, tenang saja kakak-kakak.
Salah satu penyebab sering lupa, seperti dikutip dari Livestrong, adalah volume otak yang menyusut. Ingatan secara alami menurun sekitar 2 persen setiap dekade kehidupan, yang berarti ingatan Anda akan lebih buruk pada usia 30 tahun daripada pada usia 20 tahun.
Merujuk pada penelitian tersebut, wajar bila kamu terkadang lupa nama, namun ingat pengalaman bersama, walaupun orang tersebut pernah dekat secara jasmani dan rohani pada suatu babak dalam kehidupan kamu.
"Ini karena menyusutnya hippocampus Anda, bagian otak Anda yang menyimpan ingatan," ujar ahli saraf Majid Fotuhi, MD, PhD, di NeuroGrow Brain Fitness Center di McLean, Virginia.
Kondisi kesehatan lain yang mempengaruhi memori atau ingatan salah satunya adalah tekanan darah tinggi. Masalah ini terutama di usia paruh baya dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih tinggi di kemudian hari, menurut American Heart Association.
Hipertensi yang tidak terobati menyempitkan dan menyumbat arteri di berbagai organ termasuk di otak kamu, kata Dr. Fotuhi.
Kolesterol tinggi juga beracun bagi otak kamu, karena kolesterol dilaporkan memicu pembentukan protein amiloid-beta, yang berhubungan dengan perkembangan penyakit Alzheimer, menurut studi dalam Nature Chemistry pada tahun 2018.
Baca Juga: Mengenal Gejala dan Pengobatan Gangguan Jiwa Psikosis
Kondisi lain, seperti sleep apnea atau depresi yang tidak terobati juga dapat mengganggu otak kamu.
Di sisi lain, ada juga perubahan hormon. Kamu, khususnya kaum hawa, mungkin menyadari diri kamu menjadi pelupa saat hamil, atau di usia 40-an atau 50-an saat mengalami menopause.
Dr. Small mengatakan ini karena penurunan sementara hormon estrogen. Namun, begitu hormon estrogen kamu kembali normal, maka ingatan kamu juga akan kembali normal.
Kabar baik untuk otak kamu seiring bertambahnya usia.
Sebenarnya, beberapa bagian otak kamu berfungsi lebih baik seiring bertambahnya usia. Walau memori jangka pendek mulai turun sejak sekitar usia 35 tahun, tetapi kecerdasan atau akumulasi fakta dan pengetahuan memuncak pada akhir usia 60-an atau awal 70-an, menurut sebuah studi Harvard dalam Psychological Science pada tahun 2015.
"Ini sangat berbeda dari apa yang kita harapkan, katakanlah 30 tahun yang lalu. Generasi Baby Boomers, lebih cenderung berpendidikan tinggi, pekerjaan yang melibatkan banyak membaca dan berpikir, dan secara umum lebih dirangsang secara intelektual," kata Dr. Small.
Sementara orang yang lebih muda mungkin dapat mengingat sesuatu dengan lebih cepat atau memahami konsep baru lebih cepat, orang yang lebih tua memiliki keuntungan karena mereka terkadang dapat mengambil jalan pintas.
"Semakin tua Anda, semakin besar kemungkinan Anda memanfaatkan pengalaman masa lalu atau jejaring sosial yang luas untuk memecahkan masalah," kata Dr. Small.
Baca Juga: Bangga! Ilmuwan Perempuan Ini Teliti Tempe Pencegah Pikun
Ada sejumlah cara yang direkomendasikan para pakar kesehatan untuk membantu mendukung memori yang sehat seiring bertambahnya usia.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Antara