Said Aqil Siradj: Kotak Amal Disalahgunakan Teroris untuk Rekrut anak Muda dan Milenial
Peristiwa | 26 September 2021, 10:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengatakan banyak orang yang mungkin tak menyadari keberadaan kotak amal yang disalahgunakan oleh teroris untuk merekrut anggota baru.
"Sebagaimana dilansir Kepala BNPT, sel terorisme masih hidup dan aktif melakukan rekrutmen melalui fasilitas internet dan media sosial selama pandemi. Mereka aktif melakukan fund raising berkedok penggalangan dana kemanusiaan,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj pada pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU 2021 yang digelar di Grand Syahid, Jakarta, Sabtu (25/9/21).
Said Aqil mengingatkan masyarakat supaya tak lengah dengan potensi ancaman sosial politik dalam negeri akibat terorisme.
Profesor alumnus Universitas Ummul Qura’ Mekkah ini juga mengatakan, para anak-anak muda dan milenial harus berhati-hati.
“Mereka (para teroris-red) juga menyalahgunakan kotak-kotak amal untuk merekrut generasi muda atau kaum milenial," imbuhnya.
Kepolisian RI sebelumnya memaparkan bahwa kelompok teroris sel-sel Jamaah Islamiyah menggunakan kotak-kotak amal yang tersebar di banyak tempat ibadah di Indonesia sebagai sumber pendanaan kegiatan mereka. Banyak orang tidak menyadari bahwa banyak kotak amal yang berasal dari kelompok tersebut. Kepolisian bahkan menyebut dana yang digunakan untuk kegiatan merea dari kotak amal lebih dari 124 Miliar.
NU mengapresiasi kinerja aparat yang melumpuhkan sel-sel JI (Jamaah Islamiyah) dan JAD (Jama’ah Anshorut Daulah), dengan menangkap Abu Rusydan dan menembak mati Ali Kalora.
"Ini bagian dari ikhtiar melindungi jiwa dan raga bangsa Indonesia dari ancaman terorisme dan paparan ideologi jihadis," tambahnya.
NU mendesak pemerintah menindak tegas aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang yang membunuh dan menganiaya tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Negara tidak boleh kalah oleh aksi brutal kelompok kriminal yang telah menyerang dan membunuh aparat keamanan, membakar Puskesmas, dan merusak kantor bank, gedung Sekolah Dasar, dan Pasar Kiwirok, Papua.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV