Presiden Jokowi Bangga Krakatau Steel Kini Semakin Sehat, Berharap Impor Berkurang
Peristiwa | 21 September 2021, 13:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa kondisi keuangan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) kini sudah semakin sehat.
Adapun pernyataan soal kinerja PT Krakatau Steel ini disinggung Jokowi saat meresmikan Pabrik Hot Strip Mill 2 (HSM 2) milik perseroan di Cilegon, Banten, Selasa (21/9/2021).
"PT Krakatau Steel juga terus melakukan transformasi dan terus melakukan restrukturisasi. Pak Menteri BUMN (Erick Thohir) tadi menyampaikan Krakatau Steel saat ini sudah semakin sehat karena memang sebelumnya kurang sehat. Produksinya juga semakin lancar,” kata Jokowi.
Seperti diketahui, sebelumnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baja itu mengalami kerugian selama bertahun-tahun.
Bahkan pada 2019 lalu, perseroan masih mengalami kerugian USD503,65 juta atau setara Rp7,2 triliun.
Namun, pada 2020, Krakatau Steel tercatat menorehkan kinerja positif dengan capaian laba bersih sebesar USD23,67 juta atau sekitar Rp339 miliar.
Lebih lanjut, Kepala Negara ini mengungkapkan perhatian khusus terhadap industri baja. Pasalnya, industri tersebut merupakan bidang strategis.
Produk yang dihasilkan tersebut, kata Jokowi, sangat dibutuhkan dan dimanfaatkan oleh industri-industri lain. Salah satu contohnya yakni otomotif yang kerap membutuhkan baja.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Pabrik Industri Baja dan Tinjau Vaksinasi di Banten
Presiden berharap kehadiran pabrik tersebut meningkatkan produksi baja dalam negeri. Sekaligus, mengurangi ketergantungan pada impor.
"Artinya nanti akan mengurangi semakin banyak impor kita dari negara-negara lain. Dan merupakan salah satu pilar penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Karena konsumsi baja kita sangat besar. Kalau kita tahu konsumsi baja sangat besar jangan dibiarkan ini dimasuki produk-produk dari luar," tegasnya.
Terlebih, lanjut Presiden, dalam lima tahun terakhir, kebutuhan baja Indonesia meningkat hingga 40 persen yang dipacu oleh pembangunan infrastruktur.
Sebab itu, Jokowi juga menekankan, meski di masa pandemi proses transformasi BUMN tetap terus harus dilakukan.
“Transformasi BUMN menjadi keharusan agar BUMN-BUMN kita ini menjadi kelas dunia, yang semakin profesional, yang semakin kompetitif, yang semakin menguntungkan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat," jelasnya.
BUMN tersebut diharapkan dapat membuka semakin banyak lapangan pekerjaan di Tanah Air serta berkontribusi lebih besar pada pendapatan negara.
Baca Juga: Resmikan Pabrik Hot Strip Mill 2 Krakatau Steel, Jokowi: Hanya Ada Dua di Dunia
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV