Kemenkes Fokus Transisi Pandemi ke Endemi, Ini 4 Strategi Penanganan Covid-19 yang Dilakukan
Kesehatan | 19 September 2021, 14:55 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 menerapkan beberapa strategi yang ditujukan agar Indonesia bisa memperlambat laju penularan dan mengendalikan virus corona dari pandemi menjadi endemi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, berdasarkan sejarah pandemi yang terjadi di Indonesia tidak ada wabah yang bisa selesai dalam waktu kurang dari 5 tahun.
Oleh karena itu, pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal 2020 ini tentu masih akan lama terjadi di Indonesia. Membuat pihaknya harus terus berupaya melakukan pengendalian dan penanganan Covid-19 agar segera menjadi endemi.
"Jadi memang, para epidemiolog belajar dari kenyataan itu bahwa menghilangkan pandemi atau menghilangkan virus dan bakterinya itu seperti pungguk merindukan bulan. Yang penting adalah kita bisa mengendalikan pandemi menjadi endemi," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin, Minggu (19/9/2021).
Baca Juga: Menkes Optimistis, Akhir Tahun Capaian Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Tembus Target hingga 170 Juta
Adapun strategi penanganan pandemi yang dilakukan Kemenkes saat ini, yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), vaksinasi, penerapan protokol kesehatan serta tes, lacak, dan isolasi.
Bahkan, kata Menkes pihaknya tidak hanya mengendalikan laju penularan. Namun juga, melakukan penanganan bagi masyarakat Indonesia yang sedang sakit terjangkit Covid-19.
Berikut ini strategi penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia:
1. Deteksi
- Meningkatkan tes epidemiologi vs tes screening
- Meningkatkan rasio kontak erat yang dilacak dengan melibatkan Babinsa atau Bhabinkamtibmas
- Surveilans genomik di daerah-daerah berpotensi lonjakan kasus
2. Terapeutik
- Konversi TT 30-40% dari total kapasitas RS dan pemenuhan supali termasuk oksigen, alkes, dan SDM
- Mengerahkan tenaga cadangan dokter internship, koas, dan mahasiswa tingkat akhir
- Pengetatan syarat masuk RS: saturasi <95%, sesak napas. Diawasi oleh tenaga aparat atau relawan agar hanya kasus sedang, berat, kritis di RS
- Meningkatkan pemanfaatan isolasi terpusat
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV