> >

Kisah Pilu Nakes yang Menjadi Korban dalam Serangan KKB di Kiwirok

Peristiwa | 18 September 2021, 11:39 WIB
Kepulan asap yang berasal dari sejumlah bangunan yang dibakar KKB di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021). (Sumber: Istimewa via Kompas.com)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Terjadi adu senjata antara personel TNI Satgas Pamtas 403/WP dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021) pagi.

Melansir dari Kompas.com Sabtu (18/9), kejadian ini berlangsung sekitar empat jam, seorang anggota TNI mengalami luka tembak di bagian tangan dan sejumlah fasilitas umum dibakar.

Fasilitas umum yang dibakar KKB adalah Puskesmas Kiwirok, Kantor Bank Papua Perwakilan Distrik Kiwirok, Kantor Distrik Kiwirok, Sekolah Dasar Kiwirok dan Pasar Kiwirok.

Baca Juga: Proses Evakuasi Jenazah Nakes Tewas Akibat Penyerangan KKB Papua dari Jurang Sedalam 300 Meter

Akibat aksi KKB di Kiwirok, satu tenaga kesehatan tewas, empat lainnya terluka, dan satu mantri hilang.

Marselinus Ola Attalina yang merupakan salah satu tenaga kesehatan (nakes) yang selamat menceritakan, ia dan rekan-rekannya saat itu tidak bisa berbuat banyak karena lokasi pertama yang didatangi KKB adalah Puskesmas Kiwirok.

"Saat kejadian, kami sedang bersiaga di Puskesmas Kiwirok, karena sudah ada informasi akan ada penyerangan KKB terhadap Pos Pamtas," ujarnya di Jayapura, Jumat (17/9).

"Namun, puluhan anggota KKB justru menyerang Puskesmas. Mereka memecahkan kaca dan mulai menyiram bensin untuk membakar puskesmas. Jadi Puskesmas yang dibakar pertama, kemudian bangunan lainnya," tuturnya. 

Karena merasa terjepit, akhirnya mereka semua sepakat menyelamatkan diri dengan lompat ke jurang.

"Saya yang lompat pertama lalu diikuti ketiga suster. Saya tersangkut di akar pohon, ada juga yang tersangkut di semak-semak," ujar dia.

Tak disangka, KKB justru mengikuti mereka turun ke jurang.

KKB yang ikut turun ke dalam jurang, justru melakukan aksi lebih kejam kepada tiga suster yang mereka temukan di tengah jurang.

Ola yang bersembunyi di antara ranting pohon dan semak-semak mengaku melihat dengan jelas aksi kejam KKB.

"Kami pikir sampai di bawah jurang sudah aman ternyata mereka ikut turun ke bawah. Mereka menemukan ketiga suster, sementara saya tidak ditemukan karena bersembunyi di antara tebing dan akar pohon," jelasnya.

KKB kemudian melempar mereka lagi ke jurang. Beruntung, suster A dan K berhasil selamat dan sadar dari pingsannya. Sementara suster G meninggal dunia.

Baca Juga: Motif KKB Serang Nakes dan Fasilitas Umum di Papua adalah Balas Dendam

Penulis : Kiki Luqman Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU