Kapal Perang China Serbu Laut Natuna, PKS: Pemerintah Harus Tingkatkan Patroli
Politik | 17 September 2021, 09:54 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Badan Keamanan Laut (Bakamla) menyebut ratusan bahkan ribuan kapal Vietnam hingga China menerobos masuk wilayah Indonesia di Laut Natuna Utara. Hal ini diketahui saat dilakukan pengamatan secara langsung dari udara.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menyebut keberadaan kapal-kapal asing yang masuk wilayah Indonesia secara ilegal, tidak hanya merugikan secara ekonomi tetapi juga bisa membahayakan kedaulatan wilayah Indonesia.
Baca Juga: Kapal Perang China Berkeliaran di Laut Natuna, Puan: Pemerintah Harus Layangkan Protes!
Oleh sebab itu, ia meminta pemerintah untuk serius meningkatkan kapasitas patroli keamanan wilayah laut terluar Indonesia.
"Terutama di wilayah Laut Natuna Utara, perlu ada konsentrasi yang lebih besar untuk melakukan patroli. Wilayah ini berdekatan dengan zona sengketa di Laut China Selatan antara China dan negara-negara Asean," kata Sukamta kepada Kompas TV, Jumat (17/9/2021).
Wakil ketua Fraksi PKS ini menilai insiden ini telah terjadi berulang kali, sehingga perlu ada perhatian khusus dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) jika memang masih peduli terhadap masalah ini.
"Beberapa kali juga terjadi insiden kapal coast guard China masuk wilayah Indonesia. Jika Indonesia tidak bisa menujukkan kekuatan patroli keamanan yang memadai, pihak asing akan leluasa mengobok-obok wilayah Indonesia," ujarnya.
Ia mengusulkan tiga pendekatan dalam mengatasi persoalan tersebut. Pertama, dengan memperkuat kekuatan kapal patroli Bakamla.
"Bakamla menyebut hanya memiliki 10 kapal untuk patroli, ini tentu sangat minim untuk menjaga wilayah laut Indonesia yang luas. Industri pertahanan milik Indonesia bisa lebih digiatkan untuk memproduksi kapal-kapal jenis coast guard," katanya.
Selanjutnya, perlu diperkuat adalah koordinasi keamanan laut, dengan melibatkan berbagai kekuatan yang dimiliki.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV