Pesawat Rimbun Air Jatuh Karena Kecelakaan, Kotak Hitam Sudah Ditemukan
Peristiwa | 16 September 2021, 14:12 WIBJAYAPURA, KOMPAS.TV - Jatuhnya pesawat Rimbun Air yang menempuh rute perjalanan Nabire-Sugapa, Rabu (15/9/2021), dipastikan murni karena kecelakaan akibat cuaca berkabut.
Kapolres Intan Jaya AKBP Sandi Sultan menegaskan, dugaan penyebab peristiwa tersebut bukanlah aksi penembakan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Saya tegaskan insiden yang dialami pesawat Rimbun Air murni kecelakaan bukan karena faktor lain apalagi ditembak KKB," kata Sandi, dikutip dari ANTARA, Kamis (16/9/2021).
Nantinya, dugaan kecelakaan akibat cuaca berkabut yang menimpa pesawat dengan nomor penerbangan PK OTW tersebut akan didukung dengan hasil pemeriksaan kotak hitamnya.
Baca Juga: Tiga Kru Pesawat Rimbun Air yang Jatuh di Papua Ditemukan Meninggal Dunia
Tim SAR gabungan dari unsur masyarakat, Basarnas Timika, dan TNI telah menemukan kotak hitam pesawat Rimbun Air, Kamis pagi sekitar pukul 04.30 WIT.
Kepala Basarnas Timika George Mercy L Randang mengatakan, saat ini tim yang bertugas sedang menempuh perjalanan dengan berjalan kaki untuk mengevakuasi kotak hitam dari lokasi kejadian.
"Kalau tidak ada hambatan hari ini juga black box (kotak hitam) itu sudah bisa dibawa ke Timika bersama 10 personel Basarnas," kata Mercy.
Selain itu, evakuasi juga telah dilakukan untuk jenazah tiga awak pesawat Rimbun Air yang ditemukan di lokasi kejadian, yakni Bukit Kampung Bilogai, dekat Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Baca Juga: Pesawat Rimbun Air Jatuh Terbakar di Papua, Diduga karena Cuaca Buruk dan Tabrak Gunung
Mercy menyebutkan, ada dua armada pesawat perintis yang sudah disiapkan di Bandara Bilogai, Sugapa untuk membawa ketiga jenazah tersebut.
"Pesawat belum berangkat dari Sugapa karena di sana masih kabut, dan yang jelas di Bandara Timika sudah disiagakan mobil ambulans untuk membawa jenazah para korban ke RSUD Mimika untuk proses selanjutnya," terang Mercy.
Sebelumnya, ketiga jenazah yang terdiri atas pilot Mirza, co-pilot Fajar, dan mekanik Iswahyudi berhasil dikeluarkan dari reruntuhan puing-puing pesawat nahas itu, Rabu (15/9/2021) malam sekitar pukul 23.30 WIT.
Kemudian, secara estafet, Tim SAR mengevakuasi ketiga jenazah tersebut ke Bandara Sugapa dengan berjalan kaki dan tiba pada Kamis dini hari sekitar pukul 02.30 WIT.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Antara