PKS soal Tindakan Represif Polri kepada Pendemo: Sudah Seharusnya Presiden Koreksi di Lapangan
Berita utama | 16 September 2021, 06:34 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengatakan, Presiden Joko Widodo memang seharusnya memberikan ruang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berekspresi karena itu hak yang dijamin konstitusi. Dan presiden juga sudah seharusnya mengoreksi di lapangan.
Atas dasar itu, PKS menilai tindakan Polri dalam pengamanan Presiden Jokowi di sejumlah kunjungan kerja beberapa bulan terakhir berlebihan.
Demikian Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS M Nasir Jamil dalam pernyataannya di Sapa Indonesia Malam, Rabu (16/9/2021).
“Kalau pandangan saya itu berlebihan, karena dia tidak mengganggu siapa-siapa, dia hanya melakukan itu sesuai dengan haknya yang dijamin konstitusi dan tidak perlu kemudian ada kekhawatiran ada gesekan atau kemudian ada balasan dari pendukung Jokowi,” ka Nasir Jamil.
Baca Juga: Jokowi Mengaku Tak Antikritik hingga Biasa Dihina, Pendemo Suroto pun Diundang ke Istana
“Suroto kan tidak membunuh karakter presiden, dia hanya menyampaikan aspirasi petani bahwa tolonglah bantu kami dengan harga pakan ternak yang wajar yang mereka bisa jangkau dan itu kan dijamin oleh konstitusi.”
Dalam pernyataannya, Nasir Jamil merespons baik langkah Presiden Jokowi yang memanggil Suroto ke Istana untuk langsung menyampaikan aspirasinya. Nasir berharap, Tindakan Presiden Jokowi ke Suroto juga dilakukan terhadap pengkritik lainnya di pemerintahannya.
“Sehingga menunjukkan Presiden itu top manajemen dalam eksekutif, sehingga dia mengoreksi tindakan-tindakan yang ada di lapangan,” ujar Nasir Jamil.
Baca Juga: Dengar Keluhan Harga Pakan dari Suroto, Ini Arahan Presiden Jokowi pada Dua Menteri
Berbeda dengan Nasir Jamil, staf khusus Kementerian Sekretariat Negara Faldo Maldini justru merespons pembentangan poster oleh rakyat saat kunjungan Presiden akan memicu gesekan dari pendukung Jokowi.
“Coba kalau kita bayangkan kalau ada yang terpancing dari pendukunganya Pak Jokowi juga, ini yang tidak kita inginkan. Jadinya di kondisi yang sekarang ya kita harus sama-sama saling menjaga, di kondisi sekarang yang lagi pandemi,” ucap Faldo Maldini.
Bagaimana pun, kata Faldo, keberadaan presiden dapat menciptakan kerumunan apalagi ditambah dengan aksi-aksi lainnya.
“Ini kan pandemi, nanti kalau ada kerumunan, nanti presiden lagi yang kena. Presiden sendirian saja itu kan bisa menciptakan kerumunan, apalagi kalau ditambah aksi-aksi lainnya,” kata Faldo.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV