Isak Tangis Keluarga Pecah Saat Wamenkumham Serahkan Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang
Berita utama | 15 September 2021, 14:23 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Isak tangis keluarga mewarnai proses penyerahan korban jenazah kebakaran lapas Tangerang oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Hari ini Kemenkumham menyerahkan 7 jenazah korban kebakaran lapas Tangerang yang telah teridentifikasi secara medis. Termasuk, surat kematian dan uang santunan Rp 30 juta kepada keluarga korban kebakaran lapas Tangerang sebagai tali kasih.
Demikian Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej mengatakan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Rabu (15/9/2021).
“Kami baru saja menyerahkan salah satu jenazah (Wayan Tirta Utama) korban kebakaran di Lapas Tangerang. Kami menyerahkan juga uang santunan tali asih dari kami,” katanya.
Baca Juga: Hingga Hari Ini, Tim DVI Berhasil Identifikasi 25 Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang
Edward lebih lanjut menyampaikan terima kasih kepada Tim Disaster Victim Identification (DVI) yang telah bekerja keras melakukan identifikasi terhadap korban kebakaran lapas Tangerang.
“Kami dari Kemenkumham mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya yang tak terhingga kepada Tim DVI, seluruh jajaran kedokteran forensik, dan berbagai lembaga yang membantu identifikasi,” ujarnya.
Hingga saat ini Tim DVI Polri sudah berhasil mengidentifikasi 25 jenazah korban kebakaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang.
Baca Juga: Soal Jumlah Tersangka Kasus Kebakaran Lapas Tangerang, Polisi: Mungkin Lebih dari Satu
Dengan teridentifikasinya 25 korban kebakaran lapas kelas 1 tangerang, artinya Tim DVI masih harus bekerja mengidentifikasi 16 korban lagi.
Seperti diketahui, Rabu (8/9/2021) kebakaran terjadi di lapas kelas 1 Tangerang dan mengakibatkan sebanyak 41 orang tewas seketika. Namun sejumlah orang yang menjalani perawatan luka berat meninggal dunia.
Hingga saat ini korban meninggal akibat kebakaran lapas kelas 1 Tangerang sebanyak 48 orang.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV