Paus Baleen Tertabrak Kapal Laut Hingga Tewas, Menteri KKP Minta Semua Adil Kelola Ruang Laut
Peristiwa | 15 September 2021, 12:41 WIBJAKARTA, KOMPAS. Paus Baleen tertabrak KM Gunung Dempo yang berlayar sejak tanggal 10 September 2021 dengan rute Jayapura - Nabire - Wasior - Manokwari - Sorong - Makassar - Tanjung Perak Surabaya dan terakhir Tanjung Priuk Jakarta.
KM Gunung Dempo menabrak paus tersebut dalam perjalanannya dari Nabire, Papua ke Wasior, Papua Barat.
Setelah tertabrak, paus tersebut kemudian tersangkut hingga terbawa ke Pelabuhan Manokwari.
Kejadian yang berlangsung malam hari baru diketahui pada Minggu (12/9/2021) pukul 08.30 waktu setempat, seperti dikutip dari laman kkp.go,id.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Sorong, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) langsung menindaklanjuti peristiwa tersebut.
Penanganan pun segera dilakukan dengan menenggelamkan bangkai paus di perairan Pelabuhan Manokwari sedalam 25 meter.
Namun, Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Pamuji Lestari sangat menyayangkan kejadian tersebut dan menegaskan bahwa KKP menetapkan alur biota laut dilindungi melalui perencanaan ruang laut, baik melalui rencana zonasi daerah maupun rencana zonasi nasional.
Baca Juga: Ini Sebabnya Mengapa Paus Suka Menyemburkan Air
“Kapal yang berlayar harus mengetahui alur migrasi ini dan memperhatikan aturan kecepatan ketika melintas di alur migrasi biota ini,” jelas Lestari.
Mengenai kejadian tersebut, Kepala Loka PSPL Sorong Santoso menyampaikan bahwa kejadian tersebut adalah yang kedua kalinya terjadi dalam 5 tahun terakhir.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV