Sosiolog UI: Pelaku Kejahatan Seksual Anak Tak Perlu Dapat Tempat Apalagi Diidolakan
Berita utama | 13 September 2021, 10:55 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Pakar Sosiologi Universitas Indonesia Imam Prasodjo menilai, pelanggar kejahatan seksual terhadap anak tidak perlu mendapat tempat apalagi diidolakan.
Demikian Imam Prasodjo merespons soal boikot terhadap Saipul Jamil untuk tampil kembali di televisi dalam program sapa pagi Indonesia di Kompas TV, Senin (13/9/2021).
“Ingat korban itu sudah hancur, saya menduga mereka masa depannya itu begitu traumatis dan ini juga yang harus juga dipertimbangkan,” ujar Imam Prasodjo.
Imam Prasodjo memahami, bahwasanya Saipul Jamil telah menyelesaikan hukuman formalnya atas kejahatan seksual yang dilakukannya.
Baca Juga: KPI Akhirnya Minta Maaf soal Mengizinkan Saipul Jamil Tampil di TV untuk Edukasi
Namun dalam konteks ini, lanjut Imam, keluarga korban yang mengalami kejahatan seksual Saipul Jamil harus mendapatkan prioritas untuk healing (penyembuhan).
“Sekaligus sekarang ini adalah upaya kita memperkuat soft culture kita yang selama ini lemah, harus diperkuat untuk menghadapi pelanggaran publik seperti ini,” kata Imam.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Mulyo Hadi Purnowo dalam kesempatan senada menyampaikan permohonan maaf atas pernyataan Ketua KPI yang mengizinkan Saipul Jamil tampil di televisi.
Mulyo mengatakan ada diksi yang tidak tepat dan digunakan sehingga ditangkap oleh publik menjadi berbeda.
Baca Juga: Petisi Boikot Saipul Jamil Tembus 500.000 Tanda Tangan, KPI Akhirnya Surati 18 Stasiun Televisi
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV