Cerita Nuriati Hancur Ingin Mati Saat Dikabarkan Blok Tahanan Anaknya di Lapas Tangerang Kebakaran
Peristiwa | 8 September 2021, 14:17 WIBTANGERANG, KOMPAS.TV - Seorang ibu bernama Nuriati menceritakan ketika anaknya, Ujang Supriatna, memberi kabar kepadanya ketika terjadi insiden kebakaran di Lapas Tangerang, Banten pada Rabu (8/9/2021) dini hari.
Diketahui, anaknya Ujang Supriatna merupakan narapidana atau napi di Lapas Tangerang. Ia menghuni lapas di Blok C2, salah satu blok yang mengalami kebakaran hebat.
Baca Juga: Cerita Saksi Mata Kebakaran Lapas Tangerang, Hanya Bisa Selamatkan 20 Napi karena Api Makin Besar
Ketika anaknya menelepon memberikan kabar kebakaran di lapas yang dihuninya itu, Nuriati menyebut posisinya saat itu ia baru pulang kerja.
Nuriati mengaku rasanya ingin pingsan ketika mendengar kabar kebakaran tersebut.
"Rasanya pingsan saya pingin mati, baru pulang kerja," kata Nuriati saat ditemui di Lapas Kelas 1 Tangerang pada Rabu (8/9/2021), seperti dikutip dari TribunJakarta.
Tak hanya itu, Nuriati mengaku perasaannya hancur tatkala mendengar jeritan napi lainnya ketika berkomunikasi dengan anaknya lewat telepon.
"Perasaan saya hancur mendengarnya waktu itu," ujar Nuriati.
Baca Juga: Kapolda Metro: Para Napi Tewas Kebakaran Lapas Tangerang karena Ada di Ruang Tahanan yang Terkunci
Tanpa pikir panjang, Nuriati langsung bergegas ke Lapas Kelas I Tangerang. Ia sudah sejak pagi menyambangi posko crisis center untuk memastikan kondisi anaknya selamat.
"Saya minta tolong kepada keluarga dan tetangga untuk diantarkan, makanya langsung ke sini," ucap Nuriati.
Sesampainya di sana, Nuriati mengaku lega ketika mengetahui kondisi anaknya berhasil selamat dari kobaran api yang cukup hebat hingga menewaskan puluhan napi itu.
"Anak saya selamat, katanya sudah aman," tutur Nuriati.
Baca Juga: Kebakaran Lapas Tangerang, Dirjen PAS Diminta Tanggung Jawab
Meski begitu, kata dia, anaknya Ujang harus mendapatkan perawatan karena menderita luka bakar di kakinya. Kini, Ujang Supriatna tengah dirawat di Blok F bersama korban selamat lainnya.
"Sudah di Blok F itu tapi semua baju-baju yang habis sudah enggak ada sisa lagi," katanya.
Lebih lanjut, Nuriati menceritakan ketika putranya berjuang untuk selamat dari peristiwa maut tersebut. Saat kebakaran terjadi, beruntung pintu sel tahanan anaknya terbuka.
Tanpa membuang waktu, kata Nuriati, Ujang langsung keluar dan mencari tempat paling aman untuk menghindari amuk si jago merah.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Tribun Jakarta