Ada Dugaan Kebocoran Data dari Aplikasi e-HAC, Pemerintah Diminta Jangan Anggap Remeh!
Laporan khusus | 4 September 2021, 23:37 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah memastikan data 1,3 juta pengguna aplikasi electronic health alert, atau e-HAC, tidak bocor.
Pihak Kementerian Kesehatan menyebut data pengguna yang sempat diklaim bocor pada akhir Agustus lalu, bukanlah data yang ada di e-HAC yang menjadi bagian dari aplikasi Peduli Lindungi.
Baca Juga: Kemenkes Minta Warga Hapus Aplikasi eHAC Versi Lama usai Ada Laporan Data Bocor
Hasil penelusuran Kemenkes mengindikasikan bahwa terjadi dugaan kebocoran data pada aplikasi e-HAC lama yang sudah dinonaktifkan sejak tanggal 2 Juli 2021.
Sementara itu, pakar keamanan siber dari Communication and Information System Security Research Center atau CISSREC, menyebut pemerintah tidak boleh menganggap remeh 1,3 juta data pengguna e-HAC, meskipun itu adalah aplikasi lama ataupun baru.
Sebelumnya pemerintah mengklaim sudah mengintegrasikan e-HAC kedalam aplikasi peduli lindungi.
Pemerintah menyiapkan aplikasi Peduli Lindungi untuk digunakan masyarakat dan sektor industri.
Selain itu, aplikasi ini bisa membantu instansi pemerintah terkait pelacakan digital, sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran covid-19.
Dengan sistem yang terintegrasi, pemerintah menyebut Aplikasi Peduli Lindungi kini sudah terhubung dengan sistem dan database yang ada di Kementerian Kesehatan, dan bisa melacak data masyarakat yang sudah tervaksinasi.
Termasuk juga data hasil tes PCR atau swab antigen, yang akan digunakan sebagai syarat perjalanan dan juga berkegiatan di tempat umum.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV