> >

Way Sekampung di Lampung Resmi Jadi Bendungan Kedua Garapan Waskita Tahun Ini

Indonesia update | 4 September 2021, 10:30 WIB
Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. (Sumber: Dok. Waskita Karya)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dengan demikian, PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah merampungkan dua bendungan pada tahun ini dan menyisakan sebelas lainnya.

Director of Operation II PT Waskita Karya (Persero) Tbk Bambang Rianto mengatakan dalam proyek Bendungan Way Sekampung ini, sejumlah pekerjaan telah dilakukan. 

Mulai dari pembangunan jalan dan jembatan, bangunan pelimpah atau spillway, bangunan pengambilan, pekerjaan hidromekanikal, dan beberapa fasilitas yang lain.

Baca Juga: Resmikan Bendungan Way Sekampung di Lampung, Ini Harapan Jokowi

"Selain itu Waskita mengerjakan pembangunan pengelak (terowongan), cofferdam dan bendungan utama," kata Bambang dalam keterangan resminya, Jumat (3/9/2021).

Bambang menyebutkan, luas Bendungan Way Sekampung mencapai 55.373 hektare dengan kapasitas air sebanyak 68 juta meter kubik.

Maka dari itu, Bendungan Way Sekampung diproyeksikan untuk pengembangan daerah irigasi Rumbia Extension dengan potensi luas hingga 17.334 hektare.

Selain itu, bendungan ini juga bakal dimanfaatkan sebagai pengendali banjir di sekitar Kabupaten Pringsewu.

Baca Juga: Kunjungi Cirebon dan Kuningan, Presiden Jokowi Tinjau Vaksinasi Hingga Resmikan Bendungan

Dalam sambutannya, Kamis (2/9) saat peresmian, Presiden Jokowi berharap bendungan yang telah dibangun sejak 2016 dan menelan biaya sebesar Rp1,78 triliun ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

"Terima kasih kepada Menteri PUPR dan jajarannya serta para kontraktor yang sudah menyelesaikan proyek ini tepat waktu," ungkap Presiden Jokowi.

Menurut Jokowi, manajemen air dari hulu ke hilir dengan sistem cascade pada Bendungan Way Sekampung dapat menjaga kontinuitas ketersediaan air untuk pertanian.

"Intensitas tanam juga bisa ditingkatkan, dari semula dua kali setahun menjadi tiga kali setahun. Artinya, produksi diharapkan akan meningkat dan kesejahteraan petani juga ikut meningkat," pungkasnya.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/PT Waskita Karya


TERBARU