Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Tak Cukup dengan Bansos, Menko PMK: Harus dengan Pembangunan Wilayah
Peristiwa | 3 September 2021, 15:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan penanganan kemiskinan ekstrem tidak cukup dengan skema bantuan sosial (bansos).
Muhadjir menyebut dalam upaya mengatasi kemiskinan ekstrem juga harus dilakukan dengan pendekatan lingkungan.
Hal itu disampaikan Muhadjir saat mengecek pembangunan wilayah kumuh dengan program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) di RW 23 Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, bersama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, pada Kamis (2/9/2021).
Menurut penjelasannya, masyarakat dengan kemiskinan ekstrem cenderung membentuk kelompok dan tinggal di satu kawasan kumuh (slum).
Sehingga diperlukan tindakan pendekatan lingkungan yakni melakukan pembangunan wilayah dengan membangun lingkungan layak huni.
"Jadi karena itu penanganan daerah kemiskinan ekstrem ini nanti akan ditangani secara terintegrasi, termasuk pendekatan lingkungan, penanganan rumahnya yang betul-betul layak huni, kemudian sanitasi dan juga air bersih juga akan diperhatikan," kata Muhadjir dalam keterangan tertulis, Jumat (1/9/2021).
Pada kesempatan itu, Muhadjir juga mengapresiasi program Kotaku yang dilakukan di wilayah Semanggi, Surakarta.
Baca Juga: Gibran Bakal Bangun Ulang Rusunawa Semanggi, Menko PMK: Kebijakannya Sangat Bagus
Program Kotaku ini merupakan salah satu dari sejumlah upaya strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Program ini untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di Indonesia dan mendukung Gerakan 100-0-100, yaitu 100 persen akses universal air minum, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak.
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Laman Kementerian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan