Nasdem Ikhlas Bila Jatah Menteri di Kabinet Indonesia Maju Diberikan ke Kader PAN
Politik | 2 September 2021, 10:41 WIB
JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menyatakan dirinya tak mempermasalahkan bila kadernya yang duduk di dalam Kabinet Indonesia Maju digantikan oleh kader PAN.
Seperti diketahui, saat ini partai besutan Surya Paloh itu mengirimkan tiga kadernya menjadi pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketiganya adalah Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
"Jangankan satu, dua, atau tiga enggak ada masalah bagi Nasdem. Karena bagi kita menempatkan kader di kabinet itu adalah pilihan Pak Jokowi," kata Ahmad Ali kepada Kompas TV, Kamis (2/9/2021).
Baca Juga: Akan Ada Nomenklatur Baru di Kabinet Jokowi, Isyarat Reshuffle Menguat?
Ia menjelaskan, berdasarkan evaluasi dari DPP Partai Nasdem ketiganya selama ini dalam memimpin sebuah kementerian kinerjanya cukup baik. Namun, keputusan mengganti menteri tentu seorang Kepala Negara juga memiliki catatanya tersendiri.
"Artinya pada perspektif partai mereka cukup baik, tapi kan itu domainnya presiden. Jadi kita kembalikan ke pak presiden," ujarnya.
Terkait apakah kader PAN pantas atau tidak masuk ke dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju, dirinya hanya menjawab secara diplomatis. Ia menyebut, keputusan itu sepenuhnya merupakan hak prerogatif dari Presiden Jokowi.
"Saya pikir yang bisa memperhitungkan itu adalah pak presiden. Tapi saya pikir PAN bergabung ke dalam koalisi bukan untuk mencari kursi, bukan tujuan masuk ke kabinet, tapi untuk berkontribusi percepatan pembangunan," katanya.
Sebelumnya, Sekjen PAN Eddy Soeparno menyebut, keputusan kader PAN masuk kabinet atau tidak itu berada di tangan Ketua Umum Zulkifli Hasan. Ia mengaku tak mengetahui ihwal kader yang akan ditunjuk oleh orang nomor satu di PAN tersebut.
"Saya belum mengetahui adanya pembahasan tersebut (kader PAN masuk kabinet) dan kalaupun ada, tentu keputusannya ada di tangan presiden dan di internal PAN keputusannya ada di tangan ketua umum," kata Eddy kepada Kompas TV, Rabu (1/9/2021).
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV