> >

JK Nilai Lambannya Vaksinasi Covid-19 Disebabkan Sistem Pendaftaran yang Rumit dan Kurangnya Nakes

Kesehatan | 29 Agustus 2021, 23:12 WIB
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla. (Sumber: Kompastv/Ant)

"Saya selalu bilang vaksin itu beda dengan pembagian sembako. Kalau pembagian sembako, orang mau saja menerima sampai 5 kali sehari untuk itu harus diverifikasi."

"Kalau vaksin tidak ada orang yang mau divaksin sampai 2 kali dalam sehari, 2 kali sebulan pun orang harus dibujuk dulu supaya mau. Jadi jangan khawatir ada kecurangan dalam menerima dosis vaksin," tambahnya.

Selain soal pendaftaran, JK juga menyinggung soal keterlambatan yang disebabkan oleh kurangnya tenaga kesehatan yang bersertifikasi.

Dalam hal ini, JK meminta kepada Kemenkes untuk melatih dan menugaskan para tenaga kesehatan lebih banyak lagi. Khususnya para tenaga kesehatan yang sedang menempuh pendidikan.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 DKI Jakarta 105 Persen, Gilbert Sebut Anies Sampaikan Penyimpangan Informasi

"Untuk itu Kemenkes harus melatih dokter-dokter muda yang lagi sekolah, kan cuma menyuntik, tidak perlu terampil-terampil amat karena bukan jaringan pembuluh darah yang disuntik, hanya jaringan otot. Mereka yang tingkat 3 pun bisa melalakukannya setelah dilatih 1 - 2 hari," cetus JK.

 

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU