Apa Itu Badai Sitokin? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Kesehatan | 23 Agustus 2021, 05:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) meminta masyarakat, khususnya pasien Covid-19, mewaspadai bahaya badai sitokin.
Menurut Sekjen Papdi dr Eka Ginanjar, badai sitokin merupakan peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi virus yang menjalar di sel tubuh.
"Badai sitokin adalah lonjakan reaksi inflamasi atau peradangan di seluruh tubuh akibat serangan atau infeksi dari virus ke sel tubuh kita."
"Ini reaksi tubuh kita. Sebenarnya melawan virus Covid-19 atau reaksi atas kerusakan sel yang terjadi, tetapi reaksinya berlebihan," tutur Eka dalam penjelasan yang diterima KompasTV, Minggu (22/8/2021).
Semua pasien Covid-19, lanjut Eka, memiliki risiko terkena badai sitokin. Terutama pasien Covid-19 yang memiliki komorbid, seperti diabetes, jantung, dan sebagainya.
Baca Juga: Kondisi Raditya Oloan Sebelum Meninggal Sempat Alami Badai Sitokin, Apa Itu?
Tanda-tanda awal badai sitokin adalah gejala yang berkelanjutan. Misalnya, demam tinggi yang tak kunjung turun, seperti suhu tubuh 38 atau 39 derajat celsius.
Kemudian diikuti turunnya tekanan darah, sesak serta saturasi oksigen menurun, dan sebagainya.
Dijelaskan Eka, badai sitokin rawan terjadi di minggu kedua proses infeksi virus.
Apabila gejala badai sitokin yang menerpa pasien Covid-19 tidak kunjung membaik, bahkan menimbulkan gejala tambahan, maka diperlukan penanganan untuk menekan badai sitokin tersebut.
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV