Presiden Optimis Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 2022 Sebesar 5,5 Persen
Peristiwa | 16 Agustus 2021, 12:58 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Presiden Joko Widodo sampaikan bahwa sejak awal pandemi, Indonesia telah menggunakan APBN sebagai perangkat mengatur keseimbangan rem dan gas, mengendalikan penyebaran Covid-19, melindungi masyarakat rentan, dan sekaligus mendorong kelangsungan dunia usaha.
Menurutnya strategi ini membuahkan hasil.
“Mesin pertumbuhan yang tertahan di awal pandemi sudah mulai bergerak. Di kuartal kedua 2021, kita mampu tumbuh 7,07% dengan tingkat inflasi yang terkendali di angka 1,52%,” Ujar Jokowi dalam Pidato Pengantar RUU APBN Tahun Anggaran 2022 Beserta Nota Keuangan, Senin (14/8).
Dengan berpijak pada strategi tersebut, Pemerintah mengusung tema kebijakan fiskal tahun 2022, yaitu “Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”.
“Pemulihan sosial-ekonomi akan terus dimantapkan sebagai penguatan fondasi untuk mendukung pelaksanaan reformasi struktural secara lebih optimal.” Ujar Jokowi.
Untuk itu, produktivitas harus ditingkatkan yang sejalan dengan meningkatnya kualitas SDM.
“Dengan berpijak pada kebijakan reformasi struktural serta memperhitungkan dinamika pandemi Covid-19 di Indonesia, asumsi indikator ekonomi makro yang kami pergunakan di tahun 2022 adalah sebagai berikut. Pertumbuhan ekonomi 2022 diperkirakan pada kisaran 5,0% sampai 5,5%. Kita akan berusaha maksimal mencapai target pertumbuhan di batas atas, yaitu 5,5%.”tegas Jokowi.
Namun, Presiden ingatkan harus tetap waspada, karena perkembangan Covid-19 masih sangat dinamis.
Video Editor: Vila
Penulis : Yuilyana
Sumber : Kompas TV