Bahan Baku Impor Jadi Penyebab PCR di Indonesia Lebih Mahal
Kesehatan | 16 Agustus 2021, 08:36 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan penyebab harga tes PCR di Indonesia lebih mahal.
Menurutnya, hal itu dikarenakan posisi Indonesia yang masih perlu mendatangkan bahan baku tes PCR dari luar negeri. "Karena tes PCR kita masih impor ya termasuk bahan bakunya juga, sebagian besar juga impor," kata Nadia, seperti diberitakan Kompas.com, Sabtu (14/8/2021).
Sebenarnya, sudah ada produksi dalam negeri Indonesia untuk tes PCR, tetapi bahan bakunya masih ada yang harus impor. "Kita sudah ada produksi dalam negeri, tapi masih ada bahan baku yang tetap harus impor," kata Nadia.
Baca Juga: Jokowi Minta Harga PCR Diturunkan, DPR: Harga Tes Rp300 Ribu Pun Tetap Untung
Senada dengan Nadia, praktisi laboratorium tes PCR di Jakarta, Ungke Anton Jaya, membenarkan banyaknya komponen yang diimpor untuk satu alat tes PCR.
Ungke mengatakan bahwa semua komponen impor, sehingga berpengaruh terhadap mahalnya biaya tes Covid-19 di Indonesia
”Bahkan ujung pipet plastik untuk menyedot reagen saja impor. Setahu saya tidak ada komponen untuk tes PCR yang dibuat di dalam negeri,” katanya dikutip dari KOMPAS.ID pada Senin (15/8/2021).
Sebenarnya biaya tes PCR di Indonesia bisa diturunkan seiring dengan jumlah pemakai tes yang kini jauh lebih banyak, kata Ungke.
Kondisi tersebut berbeda saat awal pandemi lantaran semua serba terbatas, ditambah suplai yang kurang. Namun ia tak yakin penekanan biaya tes PCR di Indonesia bakal semurah di negera lain.
Negara lain dimaksud Ungke adalah di India.
"Tetap tidak akan bisa semurah India yang bisa Rp 150.000-Rp 200.000. India punya produksi sendiri, banyak reagen dan berbagai peralatan laboratorium dari plastik,” katanya.
Baca Juga: Daftar Harga Tes PCR di 70 Bandara Dunia dari Termahal hingga Termurah, Indonesia Peringkat Berapa?
Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas.com/Kompas.id