Anies Baswedan Akui RS di Jakarta Sempat Kolaps akibat Ledakan Covid-19, Selamat karena PPKM
Sosial | 15 Agustus 2021, 01:04 WIBSejumlah rumah sakit sampai membuat tenda darurat untuk menampung pasien yang tak mampu tertampung di gedung.
Kini, banyak rumah sakit sudah kosong. Anies pun memutuskan sebagian fasilitas kesehatan itu beralih fungsi menjadi tempat perawatan pasien non-Covid-19.
"Karena beban kapasitas sudah turun, maka kapasitas perawatan COVID-19 diturunkan untuk memberi ruang bagi pasien non-Covid," ucapnya.
Baca Juga: Gubernur Anies Pastikan Data Kematian akibat Covid-19 di Jakarta Disampaikan Transparan
Menurut Anies, beban rumah sakit yang turun juga ikut menurunkan angka kematian akibat Covid-19. Sebabnya, pasien kini bisa mendapatkan perawatan yang lebih maksimal.
Saat ini jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protap Covid-19 berada di kisaran 40 hingga 50 orang.
Sebelumnya, jumlah pemakaman dengan protap Covid-19 di DKI Jakarta sempat mencapai 400 sehari pada Juli silam.
Perlu diingat, pemakaman menggunakan tata cara khusus ini berlaku bagi jenazah pasien yang telah dinyatakan positif Covid-19. Ini juga berlaku pasien yang meninggal dunia sebelum hasil tes PCR keluar.
"Sejak pertengahan bulan Juni 2021, angka pemakaman dengan protap Covid naik pesat, hingga puncaknya di tanggal 10 Juli 2021. Pada saat itu, 400 saudara kita dimakamkan dengan protokol Covid setiap harinya," urai Anies.
"Sedangkan kematian terkonfirmasi COVID-19 yang sudah keluar hasil tesnya sempat mencapai angka 200-an setiap hari," imbuhnya.
Baca Juga: Sosiolog: Jika Presiden Jokowi Tidak Marah Saat Dikritik, Kenapa Mural Harus Dihapus?
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Antara