Raja Mangkunegaran Solo Wafat Karena Sakit Jantung, Tepat 5 Hari Jelang Peringatan Naik Tahta ke-34
Peristiwa | 13 Agustus 2021, 09:15 WIBSelain itu, disiapkan juga sesaji untuk didoakan sebagai syarat ucap syukur. Adapun sesaji yang disiapkan berupa tumpeng, palawijen, jajanan pasar, dan ingkung (ayam utuh).
Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG 13 Agustus 2021, Aceh Hingga Papua Diprediksi Hujan Lebat dan Angin Kencang
Biasanya, jumlah tumpeng yang disediakan akan disamakan dengan jumlah usia kenaikan tahta yang terhitung sejak 1987 silam.
Nantinya, tumpeng bersama sesaji lain yang disediakan dan dapat dibawa atau dinikmati oleh kerabat maupun abdi dalem Pura Mangkunegaran.
Selain sesaji, biasanya dalam wilujengan yang diadakan akan ditampilkan sebuah tarian sakral Bedhaya Anglir Mendung.
Tarian itu diciptakan RM Said atau Pangeran Sambernyawa dengan menggambarkan perlawanannya terhadap Kompeni tahun 1752 di Ponorogo.
Pada peringatan naik tahta sebelum pandemi, biasanya Pura Mangkunegaran juga mengundang para pejabat negara untuk hadir meramaikan acara tahunan tersebut.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/tribunsolo