> >

Buntut Insiden Pemukulan Diplomat oleh Petugas Imigrasi, Nigeria Tarik Dubes dari Indonesia

Peristiwa | 12 Agustus 2021, 19:31 WIB

KOMPAS.TV - Viral di media sosial, video dengan narasi seorang warga negara Nigeria ditangkap dan disiksa oleh  Petugas Imigrasi Indonesia.

Warga Negara Nigeria itu terlihat dipegangi 3 orang di bagian kepala dan tangan di dalam mobil.

Warga Negara Nigeria itu terdengar berteriak, saya tidak bisa bernafas.

Belakangan kemudian diketahui pria itu adalah seorang diplomat.

Kementerian Luar Negeri menyesalkan dugaan kekerasan terhadap Diplomat Nigeria oleh petugas imigrasi.

Pemerintah Indonesia terus menjalin komunikasi dengan Pemerintah Nigeria pasca insiden itu.

Kementerian Luar Negeri memastikan, peristiwa itu tidak berkaitan dengan hubungan bilateral Indonesia dan Nigeria.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah membenarkan kabar bahwa telah berlangsung pertemuan antara Dubes RI dan Menlu Nigeria beberapa hari lalu terkait masalah tersebut.

Pertemuan antara pejabat Kemlu RI bidang protokoler dan konsuler serta Direktorat Jenderal kawasan Afrika dengan pihak Kedubes Nigeria digelar Jakarta pada Rabu (11/8/2021) untuk mendalami apakah ada pelanggaran terkait insiden tersebut.

"Ini yang sedang kita dalami, karena pada informasi yang kita ikuti saat sekarang apa yang disampaikan oleh pihak imigrasi mereka sedang menjalankan tugas," kata Faizasyah.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta menyatakan kasus dugaan penganiayaan oleh Petugas Imigrasi terhadap Diplomat Nigeria terjadi karena Diplomat Nigeria itu terlebih dahulu menyerang petugas.

Kepala Kanwil Hukum dan HAM DKI Jakarta menyatakan dugaan penganiayaan itu bermula saat Diplomat Nigeria tidak kooperatif ketika pemeriksaan izin tinggal.

Bahkan saat di perjalanan menuju kantor keimigrasian, Diplomat Nigeria itu menyerang petugas terlebih dahulu.

Kekerasan pun terjadi karena petugas tak mengetahui statusnya sebagai diplomat.

Kakanwil Kemenkumham menyebut kedua pihak telah berdamai.

Penulis : Anjani-Nur-Permatasari

Sumber : Kompas TV


TERBARU