Pengamat: Perawatan dan Cat Ulang Pesawat Dihitung dari Tahun Kalender, Bukan Usia Jam Terbang
Berita utama | 5 Agustus 2021, 08:27 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Pengamat Penerbangan Gerry Soejatman menegaskan, untuk perawatan dan pengecatan pesawat yang diberlakukan bukanlah usia jam terbang tetapi dari tahun kalender.
Atas dasar itu, sambung Gerry Soejatman, pesawat kepresidenan sudah saatnya mendapatkan perawatan dan pengecatan.
“Periode dihitung dari tahun kalender, bukan dari usia jam terbang,” tegas Gerry Soejatman, Rabu (4/8/2021).
“Kalau pesawat tiba di Indonesia dipakai Presiden sekitar 7 tahun yang lalu, sekarang sudah waktunya.”
Gerry Soejatman mengaku heran pesawat kepresidenan yang dilakukan perawatan dan pengecatan ulang menjadi polemik.
Lantaran menurutnya, perawatan dan pengecatan ulang pesawat kepresidenan merupakan hal yang wajar kendati dalam kondisi pandemi Covid-19.
“Kalau kita liat dari maskapai di luar negeri mereka punya kebijakan untuk ngecat 6-7 tahun. Pabrik juga mengeluarkan kebijakan dengan periode yang sama,” tegas Gerry Soejatman.
Baca Juga: Polemik Pengecatan Pesawat Presiden, Wasekjen Demokrat: Durhaka Kalian pada Pak SBY
Lebih dari itu, Gerry Soejatman juga tidak menyangka jika soal perawatan dan pengecatan pesawat akhirnya dipolitisasi. Sebab, sambung Gerry Soejatman, armada kepresidenan untuk wakil presiden sudah lebih dulu menjalani perawatan dan pengecatan.
“Misalnya pengecatan ini tidak wajar, pertama kenapa dianggarkan? Kalau menurut saya dari sisi penerbangan wajar. Kalau misalnya pengecatan tidak wajar kenapa,” tanya Gerry.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV