Simak, Ini Cara Mengenali Kanker Payudara dan Mendeteksinya Lebih Dini
Kesehatan | 1 Agustus 2021, 00:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr dr Andhika Rachman SpPD-KHOM menyebut beberapa kanker bisa dideteksi dini oleh penderitanya. Termasuk kanker payudara.
dr Andhika membagikan menjelaskan cara mendeteksi dini kanker dengan melihat beberapa ciri khusus dari kanker-kanker yang sering dialami secara global dan juga di Indonesia.
Kata dr Andhika, gejala khusus yang dialami penderita kanker payudara. Menurut dia, kanker payudara biasa dialami oleh perempuan dan bisa dideteksi sejak dini mulai dari remaja melalui gerakan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) atau Anda bisa mencari video pemeriksaan dini kanker payudara pada perempuan lewat kata kunci Breast Self Examination (BSE).
Caranya, dengan meraba sendiri searah jarum jam atau berlawanan jarum jam, perempuan bisa mendeteksi dirinya memiliki potensi kanker payudara atau tidak.
Deteksi BSE atau SADARI baiknya dilakukan satu minggu setelah menjalani menstruasi.
Adapun gejala umumnya, lanjut dia, adalah adanya benjolan di sekitar payudara, adanya kemerahan dan keluhan nyeri pada saat payudara diraba atau disentuh.
Benjolan mencurigakan di dekat ketiak seperti kelenjar getah bening juga termasuk sebagai gejala umumnya.
Baca Juga: Waspada Kista dan Kanker Ovarium pada Wanita!
Selain kanker payudara, dr Andhika lebih jauh menjelaskan bagaimana mendeteksi dini kanker usus.
Kanker usus bisa dideteksi secara mudah dan sering dialami oleh orang yang jarang mengonsumsi makanan bergizi dan memiliki pola makan yang tidak sehat.
Gejala umum yang dialami di antaranya penurunan berat badan yang signifikan. Misalnya, dalam satu bulan orang tersebut mengalami turun berat badan sebanyak 10 kilogram, lalu mengalami gangguan buang air besar (BAB), hasil ekskresi atau tinja tidak memiliki bentuk yang konsisten, tidak hanya itu bau dari tinja juga perlu diperhatikan untuk memastikan Anda mengalami kanker usus atau tidak.
Penulis : Hedi Basri Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV