Angka Kematian Covid-19 Tinggi, Luhut Sebut Tiga Faktor Penyebab dan Langkah Intervensinya
Peristiwa | 25 Juli 2021, 09:23 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, ada tiga faktor yang menyebabkan angka kematian Covid-19 meningkat di Indonesia.
Menurut Menko Marves, pertama karena kapasitas rumah sakit yang sudah penuh. Kedua, pasien yang datang ke rumah sakit dalam kondisi saturasi sudah buruk. Sementara yang ketiga meninggal karena isolasi mandiri.
"Dari hasil penelitian tim di lapangan, angka kematian meningkat karena beberapa faktor: kapasitas RS yang sudah penuh, pasien yang ketika datang saturasinya sudah buruk, serta meninggal karena tidak terpantau ketika melakukan isolasi mandiri di rumah," kata Luhut Binsar Pandjaitan dalam Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Langkah Intervensi untuk Penurunan Tingkat Kematian Akibat Covid-19 di Jawa-Bali, Sabtu (24/7/2021).
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Jakarta, Jateng, dan Jatim Menurun, Luhut: Tetap Harus Batasi Mobilitas
Selain tiga faktor tersebut, Menko Luhut menambahkan, berdasarkan hasil tinjauan lapangan rata-rata pasien yang meninggal mempunyai komorbid dan belum menerima vaksin.
Namun begitu, terkait angka kematian yang tinggi, pihaknya akan melakukan langkah-langkah intervensi agar angka kematian di beberapa wilayah bisa berkurang.
"Setelah memahami faktor-faktor ini, kita harus melakukan intervensi untuk mengurangi angka kematian secara cepat," tambahnya.
Baca Juga: Ingin Jadi Anak Buah Luhut? Kemenko Marves Buka Lowongan CPNS 2021, Mulai Lulusan D3 hingga S2
Perlu diketahui, langkah-langkah intervensi yang dilakukan, meliputi peningkatan ICU dari rumah sakit dengan oksigen sentral pada daerah-daerah yang memiliki tingkat kematian tinggi.
Lalu, menyediakan tempat isolasi terpusat dan memantau pasien risiko tinggi yang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Dalam pelaksanaannya, Menko Marves yang juga menjadi Koordinator Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat menyatakan langkah-langkah tersebut dapat ditindaklanjuti oleh jajaran pimpinan se-provinsi Jawa-Bali serta kementerian dan lembaga terkait.
Adapun untuk Dinas Kesehatan, Luhut meminta pihaknya untuk berkoordinasi dengan TNI guna mendapatkan akses paket obat gratis dari Presiden RI Joko Widodo. Selain itu, Satuan Tugas PPKM di level desa harus kembali aktif dan melakukan pemantauan ketat terhadap warga yang terindikasi mengalami gejala Covid-19.
Baca Juga: Kabar Baik, Keterisian Tempat Tidur RS Rujukan Covid-19 di Jakarta Turun dari 90 Jadi 77 Persen
Selain langkah intervensi, ke depannya pemerintah akan menerapkan pemantauan angka kematian berdasar pada kasus, seperti sudah divaksin, kasus komorbid, klasifikasi usia, ketersediaan akses obat-obatan, perawatan oksigen, penahapan penyakit dan paparan terhadap badai sitokin serta lokasi kematian.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan membantu memutus rantai penyebaran yang menyebabkan kematian dengan melakukan peningkatan testing dan tracing.
"Kunci dalam menangani pandemi ini adalah disiplin dan kerja bahu-membahu. Dengan bersama-sama dan konsisten melakukan dan meningkatkan testing dan tracing, diharapkan mata rantai ini akan terputus," pungkas Luhut.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV