Antisipasi Demo Jokowi End Game, Akses Menuju Istana Negara Ditutup dan Dipasang Kawat Berduri
Peristiwa | 24 Juli 2021, 13:06 WIBKOMPAS.TV - Unjuk rasa bertema Jokowi End Game ramai diperbincangkan di media sosial.
Polda Metro Jaya mengingatkan masyarakat untuk tidak ikut dalam demo mengingat bisa menimbulkan kerumunan dan penularan covid-19.
Penutupan jalan, telah disiapkan untuk mengantisipasi adanya aksi massa yang akan melakukan longmarch menuju Istana Negara.
Selain itu, sejumlah pengamanan dari pihak kepolisian telah disiapkan di beberapa titik, mulai dari arah Glodok hingga menuju Istana Negara. Kawat berduri pun telah disiapkan untuk menghalau massa.
Polda Metro Jaya menyatakan bahwa sebanyak 3.385 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan pengamanan Aksi Nasional Jokowi End Game yang rencananya digelar pada hari ini, Sabtu (24/7).
"(Jumlah personel pengamanan) 3.385 orang," kata Karo Ops Polda Metro Jaya Kombes Marsudianto kepada wartawan, Sabtu (24/7).
Ia mengatakan bahwa personel gabungan yang terdiri dari kepolisian, TNI, serta pemda itu telah bersiaga sejak pukul 07.00.
Kabid Humas Polda Metro Jaya mengingatkan masyarakat untuk tidak ikut dalam demo. Polisi mengingatkan saat ini rumah sakit dan kuburan telah penuh imbas penularan covid-19 yang terus meluas.
Rencana aksi demo ini pun mendapat tanggapan dari Menkopolhukam Mahfud MD.
Mahfud menyayangkan bila demo terjadi karena pemerintah telah berupaya keras menangani penularan covid-19.
Sebelumnya, perwakilan komunitas driver ojek online mendatangi Polda Metro Jaya pada Jumat kemarin.
Mereka bertemu dengan Kapolda untuk menyampaikan aspirasi terkait kebijakan PPKM Darurat.
Mereka juga menyampaikan soal kabar adanya demo yang membawa nama komunitas ojol.
Atas rencana demo tersebut mereka menolak dan meminta polisi menindak tegas jika ada pelanggaran.
Perusahaan penyedia jasa gojek mebantah terlibat dalam aksi massa Jokowi End Game. Pihak Gojek menyayangkan penggunaan logonya dalam poster yang beredar. Dalam siaran persnya, SVP Corporate Affairs Gojek Rubi Purnomo menyebut hal tersebut adalah hoaks atau tidak benar.
Penulis : Anjani-Nur-Permatasari
Sumber : Kompas TV