Satgas Covid-19 IDI: Jangan Dulu Longgarkan PPKM di DKI Jakarta
Update corona | 23 Juli 2021, 23:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menyarankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta jangan dulu melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah ibu kota tersebut.
Seperti dilansir Antara, Jumat, (23/07/2021) Zubairi mengatakan, "Menurut saya, PPKM yang sekarang ini, mau yang Darurat atau level empat, atau apa pun, jangan diperlonggar," saat dihubungi, Jumat.
Karena menurut Zubairi, kendati angka positivity rate di DKI Jakarta sudah turun menjadi 25,7 persen dari sekitar 40 persen, tapi angka tersebut masih terbilang tinggi dan masih memerlukan penanganan yang serius dari pemerintah.
"Kata serius itu mengingat angka pasien Covid-19 yang meninggal dunia saat melakukan isolasi mandiri juga cukup tinggi," ujar Zubairi.
Apalagi mengenai angka pasien Covid-19 yang meninggal dunia saat isolasi mandiri itu, kata Zubairi, sempat datanya mencapai 1.152 orang. "Itu kan tinggi banget angkanya," tutur Zubairi.
Menurut Zubairi, pemerintah sudah tepat memperpanjang masa PPKM di DKI Jakarta, termasuk menambah tempat isolasi pasien Covid-19 dan fasilitas tabung oksigen.
Langkah-langkah tersebut memang diperlukan dalam mengatasi pandemi di DKI Jakarta, yang sempat mengalami situasi darurat akibat terbatasnya kapasitas rumah sakit dalam menangani pasien Covid-19.
Baca Juga: Lapor Covid-19: 1.161 Pasien DKI Jakarta Meninggal di Luar Rumah Sakit
Hingga saat ini, menurut Zubairi, pemerintah sudah lebih baik dibanding beberapa waktu lalu dalam menangani persoalan Covid-19 di Jakarta tersebut.
Ia mengatakan data Covid-19 di DKI Jakarta menunjukkan penurunan angka positivity rate selama seminggu terakhir, dari sekitar 40 persen menjadi 25,7 persen, sejak adanya PPKM Darurat.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Antara