> >

Dokter Sebut Penyintas Covid-19 Masih Bisa Tertular Kembali, Ini Penyebabnya

Update corona | 21 Juli 2021, 19:52 WIB
Virus corona beserta turunan variannya yang kini telah tersebar ke hampir seluruh dunia. (Sumber: Al Jazeera)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kontak erat dengan orang yang terinfeksi Covid-19 bisa membuat penyintas atau orang yang sudah sembuh dari Covid-19 kembali terinfeksi. Hal ini dikatakan Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, dr. Syahril Mansyur Sp.P.

"Penyintas bisa kena lagi, atau reinfeksi, apabila dia bertemu lagi dengan kontak erat atau pergi ke zona merah," kata dr. Syahril melalui seminar daring, Rabu (21/07/2021).

Tak hanya menyerang penyintas, virus juga bisa menyerang masyarakat yang telah menjalani vaksinasi, tak terkecuali mereka yang sudah diberikan dua dosis vaksin sekali pun.

Menanggapi hal tersebut, dr. Syahril menegaskan, vaksin tidak 100 persen membuat tubuh menjadi kebal sepenuhnya dari penularan Covid-19. Vaksinasi akan menjadi efektif jika setidaknya masyarakat sudah 70-80 persen divaksin, dan kedisiplinan masyarakat menjalani protokol kesehatan.

"Vaksin tidak melindungi 100 persen sehingga menjadi kebal COVID. Maka dari itu, ada 70-80 persen populasi agar divaksin untuk menciptakan herd immunity (kekebalan komunal). Kalau yang divaksin sedikit, maka tidak ada dampak bahkan akan ada penularan," ujar dr. Syahril.

Baca Juga: Update Corona 21 Juli: Bertambah 32.887 Pasien Sembuh dari Covid-19

Peta sebaran virus corona varian Delta berdasarkan data WHO per 6 Juli 2021. (Sumber: Al Jazeera)

"Untuk mereka yang sudah divaksin, antibodi yang timbul mungkin tidak cukup untuk membunuh virus yang masuk. Apalagi orang yang sudah divaksin terus terpapar dengan mereka yang terinfeksi Covid-19. Apalagi dengan varian yang baru, karena mereka sudah bermutasi lebih canggih dan mengelabui kekebalan yang ada," imbuhnya.

Medical Senior Manager PT Kalbe Farma dr. Esther Kristiningrum mengatakan, penyintas Covid-19 yang belum pernah mendapatkan vaksin, bisa mengikuti vaksinasi setidaknya tiga bulan setelah sembuh.

"Karena tujuan kita adalah bagaimana mencari herd immunity, maka sekarang yang diutamakan adalah mereka yang belum terkena Covid-19. Jika sudah pernah (terpapar virus corona), tubuh sudah membentuk antibodi terhadap virus corona, dan seiring berjalannya waktu, antibodi menurun," kata dr. Esther.

"Tapi, belum jelas berapa lama antibodi akan menurun, sehingga dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), menganjurkan vaksinasinya setelah tiga bulan sembuh," imbuhnya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU