Penularan Covid-19 Masih Tinggi, PPKM Darurat Akan Diperpanjang?
Update corona | 20 Juli 2021, 14:48 WIBKOMPAS.TV - Sedianya masa PPKM berakhir, jika pemerintah memutuskan untuk tidak memperpanjangnya. Namun presiden menyebut, pelonggaran baru akan dilakukan jika penularan covid-19 rendah.
Kemarin Indonesia bahkan kembali mencatatkan angka kematian akibat covid-19 tertinggi, tak hanya di tanah air, tetapi di seluruh dunia dengan 1.338 orang meninggal dunia.
“Saya paham ada aspirasi masyarakat agar kegiatan sosial dan ekonomi bisa dilonggarkan. Hal semacam ini bisa dilakukan jika kasus penularan rendah, bayangkan kalau pembatasan ini dilonggarkan kemudian kasusnya naik lagi dan kemudian rumah sakit tidak mampu menampung pasien-pasien yang ada, ini juga akan menyebabkan fasilitas kesehatan kita menjadi kolaps. Hati-hati juga dengan ini," ujar Jokowi.
Sinyal kuat PPKM Darurat disampaikan presiden dalam forum arahan virtual kepada para kepala daerah, yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (19/07/2021) malam.
Presiden meminta para kepala daerah fokus dan bertanggung jawab, mengendalikan pandemi di daerah.
Pasalnya, penularan varian baru covid-19 membuat akhir pandemi di tanah air sulit diprediksi. Senin kemarin, tercatat 34.257 penambahan kasus baru positif covid-19 di tanah air.
Dan 1.338 orang meninggal dunia ini menjadi angka kematian tertinggi, tak hanya sepanjang sejarah pandemi di tanah air, tetapi juga menjadi angka kematian harian tertinggi di dunia.
Epidemiolog menilai, situasi ini masih berbahaya jika PPKM Darurat tidak diperpanjang.
Namun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai, harus ada evaluasi jika PPKM Darurat akan diperpanjang karena aturan saat ini memberatkan masyarakat.
Penulis : Natasha-Ancely
Sumber : Kompas TV