Presiden Jokowi Minta Gubernur hingga Kepala Desa Sediakan Tempat Isolasi Orang Bergejala Covid-19
Peristiwa | 20 Juli 2021, 14:09 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta gubernur hingga kepala desa siapkan tempat isolasi bagi masyarakat yang positif Covid-19 di wilayahnya.
Menurut Presiden Jokowi, hal itu dilakukan sebagai pencegahan penyebaran Covid-19 terutama di daerah padat penduduk. Namun begitu, tempat isolasi juga penting disiapkan khususnya bagi masyarakat bergejala ringan.
"Terpenting, ini saya sampaikan penyiapan rumah isolasi terutama untuk yang bergejala ringan. Kalo bisa ini sampai di tingkat desa atau paling tidak ada tempat isolasi terpusat di tingkat kecamatan," kata Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se Indonesia secara virtual, dikutip Selasa (20/7/2021).
Baca Juga: Presiden Jokowi: Kita Butuh Kepemimpinan Lapangan yang Kuat dan Responsif untuk Hadapi Pandemi
Dalam pengarahannya ini, Presiden Jokowi juga menyampaikan pentingnya peran pemimpin di tingkat daerah hingga desa dalam tindakan pencegahan mendisiplinkan masyarakat agar patuh protokol kesehatan.
Terutama soal memakai masker, jaga jarak, dan tidak berkerumun. Selain itu juga, masyarakat perlu tahu cara mendeteksi dini tertular Covid-19, cara memperoleh obat, hingga tempat konsultasi di dokter atau rumah sakit mana.
Tidak hanya itu, Presiden juga mengajak pemerintah daerah untuk bertanggung jawab dengan melakukan cek dan kontrol di lapangan selama masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Presiden Jokowi akan Longgarkan PPKM Darurat, Jika Kasus Covid-19 Rendah
Hal itu bisa meliputi kebutuhan tempat isolasi, rumah sakit darurat, kebutuhan oksigen dan obat, hingga ketersediaan tempat tidur atau BOR.
"Saya lihat beberapa daerah, rumah sakit masih memasang angka 20 atau 30 persen dari kemampuan bed yang ada. Lha ini bisa dinaikkan. Bisa 40 persen atau seperti di DKI Jakarta sampai ke 50 persen yang didedikasikan kepada pasien Covid-19," ungkapnya," jelasnya.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV