Ini Alasan Twitter Dr Faheem Younus Aktif Edukasi Soal Covid-19 Pakai Bahasa Indonesia
Kesehatan | 19 Juli 2021, 01:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ilmuwan dan dokter asal Amerika Serikat, Dr Faheem Younus, semakin dikenal di kalangan netizen Indonesia karena aktif memberi edukasi soal Covid-19 melalui akun Twitter pribadinya dalam Bahasa Indonesia.
Saran-saran kesehatannya pun mendapatkan banyak respons dari warganet. Banyak warganet penasaran dengan alasan kenapa seorang Faheem Younus ngetweet menggunakan Bahasa Indonesia.
Ternyata, ini bukan pertama kalinya Dr Feheem Younus mengunggah Twit menggunakan bahasa asing. Ia juga pernah mengungah saran-saran kesehatan menggunakan bahasa lain seperti Bahasa India, Bahasa Spanyol, hingga Bahasa Urdu.
"Saat itu, Twitter saya gunakan untuk membantu masyarakat India ketika sedang krisis (pandemi), saya juga mengunggah cuitan dalam Bahasa Spanyol untuk orang-orang Amerika Selatan, seperti Peru, Brasil, Ekuador, Argentina, karena banyak dari mereka belum sadar seberapa parah pandemi di sana," kata Younus dalam Simposium Covid-19 bersama Humanity First Indonesia, Sabtu (17/7/2021).
Rupanya, dokter yang menjabat sebagai akademisi dengan status Adjunct Associate Professor di School of Medicine, University of Maryland itu mengawalinya dengan mesin penerjemah Google (Google translate).
Baca Juga: Pakar dari AS Beri Saran: Gunakan Hati dan Otak untuk Edukasi soal Covid-19
Setelah itu, sempat ada orang yang menawarkan bantuan untuk menerjemahkan beberapa tweet menjadi Bahasa Indonesia. Meski sempat menerima bantuan tersebut, ia memutuskan kembali lagi menggunakan Google translate.
"Saya melakukannya meski agak repot. Jadi pertama saya terjemahkan dari bahasa Inggris ke Indonesia, kemudian hasil terjemahan tadi saya coba terjemahkan lagi ke bahasa Inggris untuk memastikan tidak ada yang salah," jelasnya.
Prosesnya cukup memakan waktu. Untuk itu, ia hanya sanggup mengunggah beberapa tweet Bahasa Indonesia dalam sehari.
Menurutnya, Indonesia saat ini dalam situasi sulit gelombang Pandemi. Banyak informasi yang tidak tepat tentang Covid-19.
Penulis : Dian Septina Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV