Kemenkes dan Pakar Jelaskan Alasan Hasil Tes PCR Covid-19 Bisa Berbeda
Kesehatan | 16 Juli 2021, 20:59 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Koordinator Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan Imran Prambudi mengakui, hasil tes polymerase chain reaction (PCR) untuk Covid-19 bisa berbeda tergantung laboratorium pemeriksa.
“Saya kira kalau kami berpegang pada pendapat ahli, itu (hasil tes PCR) sangat mungkin. Jadi kemungkinannya ada. Cuma seberapa besar kemungkinannya saya belum tahu," ujar Imran dalam konferensi pers bertema "Blak-blakan Karantina Pelaku Perjalanan Luar Negeri", Jumat (16/7/2021), dikutip dari Antara.
Imran mengatakan, hasil tes PCR itu bisa berbeda tergantung perbedaan alat PCR, reagen, dan tingkat kedalaman pengambilan sampel swab.
Baca Juga: Resmi! Presiden Jokowi Batalkan Vaksinasi Berbayar
Hal ini senada dengan penjelasan pakar mikrobiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) dr Titik Nuryastuti.
"Waktu pengambilan swab yang berbeda bisa memberikan hasil pemeriksaan yang berbeda pula," kata Titik, dilansir dari UGM.ac.id.
Menurut Titik, pengantaran dan penyimpanan sampel hingga pengerjaan ekstraksi RNA dan PCR juga berpengaruh pada hasil tes.
"Jadi bisa dari pengambilan sampelnya, prosedur pengambilan sampel, transportasi sampel ke lab dan lainnya. Namun yang paling memengaruhi adalah saat pengambilan sampel," jelas TItik.
Meski begitu, Titik tidak menyarankan masyarakat melakukan tes PCR dua kali. Ia mengatakan, hasil tes PCR dapat diperkuat dengan riwayat kontak dengan orang yang positif Covid-19.
"Swab evaluasi tidak wajib untuk dilakukan, bila akan dilakukan sebaiknya diambil setelah hari (ke) 10," imbuhnya.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Antara/UGM.ac.id