Wacana Perpanjangan PPKM Darurat Membuat Pengusaha Kelimpungan
Peristiwa | 16 Juli 2021, 09:44 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, opsi perpanjangan PPKM Darurat yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani, beberapa waktu lalu membuat pengusaha semakin khawatir.
Kata Sarman, jika benar terjadi perpanjangan PPKM, maka bakal semakin memperberat kondisi keuangan pelaku usaha, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). "Enggak bisa dibayangkan para pengusaha akan pusing tujuh keliling memikirkan untuk bisa bertahan," kata Sarman dalam keterangannya, Kamis (15/7/2021).
Sarman menyebutkan, semenjak diberlakukannya PPKM Darurat, kondisi arus keuangan pelaku usaha sudah mulai terdampak.
Bahkan, kata dia, kondisi keuangan sejumlah pelaku usaha sudah berada pada posisi kritis, sebab biaya operasional terus keluar, sementara pendaptan semakin tipis.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Tembus 50 Ribu, Seberapa Efektif PPKM Darurat? - ROSI
Sebeleumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) sekaligus Koordinator PPKM Darurat, Luhut Binsar Pandjaitan, buka suara mengenai kemungkinan PPKM Darurat diperpanjang.
Hingga Kamis (15/7/2021), Luhut mengaku belum mengetahui secara pasti apakah PPKM Darurat akan diperpanjang. Sebab, lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Delta yang terjadi selama tiga hari berturut-turut tidak terprediksi.
Kendati telah mempredikasi akan terjadi kenaikan kasus, Luhut berharap penambahan kasus tidak mencapai 100 ribu per hari.
Namun, pihaknya telah menyiapkan skenario terburuk jika pandemi Covid-19 semakin melonjak hingga mencapai 100 kasus per hari. "Kalau kita bicara worst case skenario untuk 60 ribu atau lebih kita masih cukup oke, kita tidak berharap sampai ke 100 ribu." terang Luhut.
"Tapi itu pun kami sudah rancang sekarang kalau sampai terjadi ke sana, kita tenang melaksanakannya, jernih melihatnya. Ya, kita berharap jangan lebih daripada 60 ribu karena itu nanti mesti ada perkiraan lain lagi," pungkasnya.
Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas.com