Saleh Daulay Minta Ruang ICU Untuk Anggota DPR, Formappi: Konyol
Update | 15 Juli 2021, 13:38 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pernyataan anggota DPR Komisi IX dari fraksi PAN, Saleh Daulay yang meminta agar jangan sampai ada anggota DPR yang tidak bisa mendapat perawatan di ruang ICU rumah sakit menuai polemik.
Pernyataan Saleh Daulay merujuk pada kasus meninggalnya salah satu anggota DPR akibat terpapar Covid-19 tetapi sulit mendapatkan rumah sakit.
Terkait polemik atas pernyataannya, Saleh Daulay menjelaskan bahwa dirinya ingin seluruh masyarakat Indonesia bisa mendapatkan ruang perawatan yang diperlukan.
Menyikapi pernyataan Saleh Daulay saat rapat kerja dengan Menteri Kesehatan, Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) mengecamnya.
Menurut Peneliti Formappi, Lucius Karus, permintaan Saleh Daulay soal ICU sebagai sesuatu yang konyol dan berlebihan.
Formappi menilai pemberian ruang ICU tidak pernah berdasarkan latar belakang seseorang.
"Jika tidak ingin dikatakan konyol, mengingat bahwa yang membutuhkan ICU saat ini bukan hanya anggota DPR saja. Dan tidak pernah fasilitas ICU itu diberikan status sosial seseorang. ICU hanya diberikan untuk pasien yang sangat kritis," ujar Lucius.
Sementara terkait sulitnya mendapatkan ruang perawatan bagi pasien Covid-19, anggota DPR Komisi IX dari fraksi PDI Perjuangan, Muchamad Nabil Harun menyebut kesulitan mendapatkan ICU di rumah sakit bagi anggota DPR merupakan contoh fenomena memprihatinkan.
Pemerintah diharapkan bisa menambah jumlah tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19.
Ketersediaan tempat perawatan di rumah sakit memang tengah menipis, akibat lonjakan kasus Covid-19. Di sejumlah daerah, angka keterisian ruang rawat bahkan mencapai 95 persen.
Memang sudah menjadi tugas pemerintah menyediakan ruang perawatan bagi pasien Covid-19.
Namun bukan berarti ada pejabat yang harus mendapat keistimewaan.
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV