Presiden Jokowi Kurban Sapi 964 Kilogram untuk Parigi Moutong, Segini Harganya
Berita utama | 13 Juli 2021, 21:52 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo membeli seekor sapi di Sulawesi Tenggara untuk dikurbankan pada hari raya Iduladha 1442 Hijriah 2021. Rencananya, sapi berbobot 964 kilogram tersebut akan dikurbankan di Desa Baliara, Kecamatan Parigi Barat, Parigi Moutong.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Bidang Peternakan Dinas Perkebunan dan Peternakan Sulawesi Tengah Sultan Nisa yang dihubungi, di Palu, Selasa (13/7/2021), seperti dikutip dari Antara.
“Sapi yang dipesan Presiden sudah siap, milik peternak di Desa Sausu Torino, Kabupaten Parigi Moutong,” kata Sultan Nisa.
Sultan Nisa menuturkan, hewan kurban berbobot 964 kilogram dibeli Presiden Joko Widodo seharga Rp65 juta dan merupakan sapi unggul jenis Brahman yang banyak dikembangkan peternak di Tanah Air.
Baca Juga: Pemkot Tangerang Terbitkan SE Pelaksanaan Iduladha dan Kurban Selama PPKM Darurat
Selain itu, lanjut Nisa, sapi kurban milik Presiden telah melalui serangkaian pemeriksaan kondisi fisik dan kesehatan oleh dokter hewan.
“Dari sejumlah hewan kurban yang diseleksi, mengerucut pada satu ekor sapi yang dinilai memenuhi syarat. Sebab hewan kurban tidak boleh cacat dan dalam kondisi sehat,” ujar Nisa.
Tak hanya itu, Nisa menuturkan hewan kurban Presiden juga disyaratkan berbobot mulai dari 800-1.000 kilogram.
“Syarat bobot timbangan untuk hewan kurban Presiden 800-1.000 kilogram dan kami mendapat hewan kurban sesuai di persyaratan berbobot 964 kilogram,” kata Nisa menambahkan.
Nisa mengemukakan, rencananya hewan kurban tersebut akan disembelih satu hari setelah hari raya Iduladha di Desa Baliara, Kecamatan Parigi Barat, Parigi Moutong.
Baca Juga: Tekan Laju Penularan Covid-19, Jubir Kominfo Imbau Masyarakat Salat Iduladha 1442 H di Rumah
Saat ini, pemilik ternak terus mengupayakan menaikkan bobot dan menjaga kondisi fisik serta kesehatan hewan kurban Presiden dengan pemberian pakan teratur. Sehingga kualitas daging kurban semakin baik saat disembelih nanti.
“Dengan bobot seberat itu, kami menyarankan pengangkutan hewan kurban ke tempat pemotongan nanti diantar langsung oleh pemilik ternak, karena mereka yang mengetahui teknik pengangkutannya,” ujar Nisa.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Fadhilah
Sumber : Antara